17 April 2025

Get In Touch

Tahun 2020 Tahun Pendemi, Tapi Kota Kediri Tetap Berprestasi

Tahun 2020 Tahun Pendemi, Tapi Kota Kediri Tetap Berprestasi

KEDIRI (Lenteratoday) - Meski tahun 2020 cukup berat dilalui karena ada pendemi Covid-19, Kota Kediri tetap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Bahkan, dibawah kepimpinan Walikota Abdullah Abu Bakar banya menrorehkan prestasi berbagai bidang, baik tingkat provinsi maupun nasional. 

Pada periode kedua Walikota Abdullah Abu Bakar memimpin, salah satu tekad yang dicanangkan adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan berintegritas berorientasi pada pelayanan prima dan teknologi informasi. Sehingga perbaikan kinerja birokrasi menjadi prioritasnya.

Kebijakan Wali Kota Kediri dalam perbaikan ini berimplikasi dengan berbagai prestasi yang terkait dengan kinerja Pemkot Kediri. Dari data di Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, pada awal tahun 2020 tepatnya di bulan Januari ada dua prestasi tentang kinerja Pemerintah Daerah berhasil diraih.

Prestasi tersebut yaitu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) predikat BB dengan nilai 70,75, meningkat dibanding nilai SAKIP tahun 2019 sebesar 70,62 dengan predikat sama. Penghargaan ini diterima langsung walikota Kediri dari Deputi Bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan KemenPAN-RB Muhammad Yusuf Ateh.

Penghargaan selanjutnya adalah Maturitas Penyelenggaraan Sistem Intern Pemerintah (SPIP) Level 3 atau terdefinisi. Menurut Wali Kota Abu Bakar hal ini diraih karena telah menerapkan tiga hal yaitu; kebijakan atau SOP telah diimplementasikan sebagian besar pejabat dan pegawai terkait dan unit kerja sampel di lingkungan Pemda, bukti adanya implementasi kebijakan telah didokumentasikan dengan baik.

Penggunaan aplikasi dimungkinkan untuk mendukung implementasi dan pendokumentasian dan terakhir implementasi kebijakan telah mampu mengarahkan pencapaian tujuan pemda yang antara lain ditunjukkan dengan tidak adanya permasalahan kelemahan pengendalian yang material dan hasil pemeriksaan BPK dan APH dikaitkan dengan sub unsur SPIP.

Walikota Abu Bakar menambahkan catatan prestasi yang diperoleh, karena kinerja pemerintah daerah. Kotaò Kediri selalu mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian secara berturut-turut selama 6 kali. Menurutnya, hal itu berarti penggunaan anggaran Pemkot Kediri sudah baik. Kemudian, LPPD 2018 Kota Kediri mendapatkan skor 3,4198 dengan status kinerja sangat tinggi dan nilai itu mengalami kenaikan signifikan dimana tahun sebelumnya hanya memperoleh skor 3,2769.

Dalam hal pengadaan barang dan jasa, Kota Kediri yang tergabung dalam program Jatim Bejo menjadi salah satu dari 4 kota di Jawa Timur yang menerima penghargaan atas komitmen untuk perubahan budaya kerja menuju modernisasi pengadaan barang/jasa dan meningkatkan peran serta pelaku UMKM Jawa Timur. Walikota berpendapat ini menjadi bukti bahwa Pemkot Kediri berupaya lebih transparan dan akuntabel dalam pengadaan barang dan jasa.

Pada bidang penanggulan bencana,  Kelurahan Betet dinobatkan menjadi Kelurahan Tanggap Bencana Kategori Utama pada Destana Award. Wali Kota Kediri mengungkapkan Kelurahan Betet mendapatkan penghargaan ini karena Betet merupakan daerah rawan kebakaran sehingga di daerah itu memiliki peralatan pemadam kebakaran yang lebgkap dan setiap RT sudah pernah mengikuti pelatihan memadamkan kebakaran, sehingga warga terlatih bila ada bencana bisa ditangani.

Prestasi juga diraih Pemkot Kediri pada bidang kesehatan. Menurut Walikota Abu Bakar, kebijakannya selalu memperhatikan kesehatan masyarakat Kota Kediri. Maka beberapa program dibuat dan dijalankan dengan memprioritaskan layanan kepada masyarakat.

Berkat hal itulah, Kota Kediri dalam Layanan Home Care PEDULI (Profesional, Empatik, Dedikatif, Utuh, Langsung dan Integratif) menyabet penghargaan Top 30 di ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur 2020. Home Care PEDULI ini berorientasi pada pasien bukan hanya pada penyakit.

Bukan hanya penyakitnya yang diobati, tapi orientasi pada permasalahan pasien. Walikota menyampaikan salah satu kisah penanganan warga melalui Home Care PEDULI dimana pasien memiliki rumah tak layak huni, sehingga juga diberikan fasilitas bedah rumah selain diobati sakitnya.

Bukan hanya itu, penghargaan Pembina Agent of Change (Aoc) Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) terbaik se-Jawa Timur juga diraih. Penghargaan itu didapatkan karena Dinas Kesehatan secara masif memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara menggunakan obat secara cerdas.

Tidak kalah dengan OPD di lingkungan pemerintah kota, PKK Kota Kediri juga ikut serta menorehkan beberapa prestasi sehingga dapat membawa nama baik Kota Kediri. Prestasi tersebut yaitu Harapan III lomba peragaan busana Batik dalam rangka HUT Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-40. Kelurahan Pojok juga berhasil meraih Terbaik I Pelaksana Program Pokok PKK tingkat Provinsi Jatim.

Kelurahan Mojoroto juga berhasil Juara 2 pada Taman Herbal Bejo Jahe Merah Provinsi Jawa Timur. Serta di bulan November lalu PKK Kota Kediri telah berhasil meraih Juara 1 Lomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK – Kesehatan tahun 2019 (Kelurahan Tamanan) karena inovasi-inovasi yang memberikan dampak kepada masyarakat.

Tidak berhenti disitu, di penghujung 2020 prestasi masih juga diraih Kota Kediri. Prestasi itu terkait inovasi pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan lainnya. Begitu  banyak inovasi yang dilakukan Kota Kediri sehingga Kementerian Dalam Negeri memberikan penghargaan sebagai kota Sangat Inovatif dengan nilai 4.041 yang diukur berdasarkan indeks inovasi daerah tahun 2020.

Atas prestasi-prestasi yang diperoleh Pemerintah Kota Kediri tersebut, Wali Kota Kediri menyampaikan harapannya. “Penghargaan ini hanya sebagai bonus saja, yang terpenting dan harus terus dilakukan yaitu membuat program dan terus memberikan edukasi kepada masyarakat dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Abdullah Abu Bakar Wali Kota Kediri.(gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.