
MADIUN (Lenteratoday) - Jumlah penumpang bus di Kota Madiun turun hingga 49 % dampak dari Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penurunan juga terjadi pada jumlah armada yang masuk dan keluar terminal hingga 23 %.
Kepada Lenteratoday, Kepala Terminal Purboyo Madiun, Suyatno mengatakan bahwa penurunan terjadi sejak hari pertama PPKM, Senin (11/01/2021) lalu. Tercatat jumlah penumpang yang datang pada Rabu (13/01/2021) hanya 2.264 orang dan yang berangkat hanya 2.448 orang. Sedangkan armada yang datang dan berangkat hanya 335 unit.
"Memang sangat drastis. Mungkin juga pengaruh karena adanya beberapa daerah yang melakukan penutupan seperti Surabaya dan Solo juga. Jadi angkutan gak bisa masuk kesana karena ada pengetatan itu," jelas Suyatno, Kamis (14/01/2021) siang.
Selain itu, menurut Suyatno, sebelum tanggal diberlakukan PPKM, masyarakat telah mendapatkan informasi dan mengerti, sehingga lebih berhati-hati dengan tidak berpergian untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
"Sebelum PPKM ada rata-rata sekitar 600-700 armada yang masuk maupun keluar," imbuhnya.
Sampai saat ini, penumpang masih dapat bebas pergi keluar kota tanpa menunjukkan surat rapid ketika akan mengendarai bus. Namun penumpang wajib cek suhu tubuhnya, mencuci tangan, dan menggunakan masker.
"Memang masyarakat yang akan ke luar kota gak perlu menunjukkan surat hasil rapid tes, tetapi nanti seandainya penumpang tersebut sampai di lokasi yang dituju seperti Bali misalnya, pasti mau gak mau harus menunjukkan surat rapid. Ya intinya sampai tempat tujuan itu baru nunjukkan suratnya," kata Suyatno.
Dalam masa PPKM, petugas rutin melakukan kontrol physical distancing di setiap bus yang masuk dan keluar. "Satu bus sekarang paling hanya diisi 10 orang, sebenarnya tanpa physical distancing bisa 40 orang. Sampai saat ini belum menemukan pelanggaran itu," ujarnya.
Untuk meningkatkan kenyamanan, petugas melakukan penyemprotan di semua lini Terminal Purboyo setiap 2 hari sekali. Sedangkan ramp check juga rutin dilakukan untuk memastikan armada aman digunakan penumpang. "Harapannya kepada pengguna transportasi, karena pandemi sudah lama, jangan jenuh menerapkan protkes. Tetap berhati-hati apabila sakit jangan berpergian," tutup Suyatno. (Ger)