20 April 2025

Get In Touch

Pembuat Mesin Boeing Terlibat Investigasi Sriwijaya Air SJ-182

Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 (Yontaifib) Korps Marinir TNI AL melakukan operasi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air (Ant)
Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 (Yontaifib) Korps Marinir TNI AL melakukan operasi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air (Ant)

[JAKARTA] Lenteratoday -Lima pihak yang berasal dari Amerika Serikat dan Singapura terlibat dalam proses investigasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Capt. Nurcahyo Utomo sejumlah pihak telah menurunkan tim yang berpartisipasi dalam investigasi SJ-182.

Sebanyak empat orang Dewan Keselamatan Transportasi Amerika (NTSB), empat orang dari produsen pesawat Boeing, dua orang dari lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat (FAA), dan satu dari General Electric sebagai pabrik pembuat mesin.

Di luar tim dari negeri Paman Sam, Singapura melalui Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) juga terlibat sesuai dengan perjanjian kerja sama negara Asean.

“Jadi total dari Amerika Serikat sebanyak 11 orang. Hal ini sesuai ketentuan ICAO Annex 13 yakni negara pembuat dan pendesain pesawat berhak berpartisipasi dalam investigasi. Berpartisipasi dalam investigasi juga Singapura sesuai kerja sama negara asean,” ujarnya mellaui keterangan video yang dikutip pada Selasa (19/1/2021).

KNKT akan menghadirkan laporan awal investigasi dalam waktu 30 hari. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan internasional, untuk memberi laporan awal kepada publik selambat-lambatnya 30 hari, sejak kecelakaan terjadi.

Namun, lanjutnya, dalam 30 hari itu, mungkin belum termasuk analisa KNKT, karena membutuhkan waktu untuk mengungkap penyebabnya seperti apa, masalahnya di mana, atau pemeliharaannya bagaimana, semua pasti akan diungkapkan.

Sebelumnya, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena berharap tim bisa segera menemukan CVR (Cockpit Voice Recorder).

Lewat penemuan ini, proses investigasi penyebab kecelakaan SJ-182 dapat segera terungkap, dan menjadi panduan dunia aviasi ke depannya. Selain itu, bisa menghentikan seluruh spekulasi yang beredar di masyarakat (Ant).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.