19 April 2025

Get In Touch

Pertamina Bina Medika Kirim Bantuan ke Sulbar Melalui Pemprov Jatim

Sekdaprov Jatim Her Tjahjono menerima bantuan dari Pertamina Bina Medika untuk korban gempa di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat.
Sekdaprov Jatim Her Tjahjono menerima bantuan dari Pertamina Bina Medika untuk korban gempa di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat.

SURABAYA (Lenteratoday) – Bantuan untuk korban bencana gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat terus mengalir. Kali ini, Persatuan Rumah Sakit BUMN Jawa Timur, yang tergabung dalam Pertamina Bina Medika juga mengirimkan bantuan melalui Pemprov Jatim.

Sampai saat ini, total bantuan yang diterima Pemprov Jatim sudah mencapai Rp 300 juta. Bantuan tersebut terdiri dari 500 dos mie instan, 1.000 buah Biskuet regal. Kemudian,   1.000 box Teh celup, 400 box popok bayi, 500 kg Gula pasir, 500 pack Pembalut wanita, 500 set peralatan mandi, dan 500 helai selimut.

Sebelumnya juga sudah mengirimkan bantuan berupa obat-obatan senilai Rp 200 juta, satu buah ambulans serta 16 tenaga medis. Tenaga medis ini merupakan tenaga advance, yaitu dokter anastesi, dokter bedah orto, dokter umum dan perawat mahir.

Direktur Utama PT Pelindo Husada Citra (PHC) Abdul Rofid Fanany menyampaikan langsung bantuan tersebut pada Sekretaris Daerah Prov. Jatim Heru Tjahjono, di lobby Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya pada Rabu (20/1/2021) siang.

Dalam kesempatan itu, Sekdaprov Heru mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya. Khususnya atas kepedulian berbagai pihak akan bencana yang tengah melanda di Sulawesi Barat.

“Yang pertama adalah ucapan terima kasih dari Ibu Gubernur. Hal ini, menunjukkan bahwa Pemprov Jatim selalu hadir di dalam merajut kebersamaan untuk membantu masyarakat Indonesia. Terlebih lagi pada masyarakat yang saat ini terkena bencana,” ungkap Heru Tjahjono dalam sambutannya.

Menyampaikan arahan Gubernur Khofifah, Sekdaprov Heru menyebut bahwa bencana tahun ini adalah bencana yang multi complex, yaitu bencana dalam kondisi Covid-19. Hal ini menyebabkan proses evakuasi harus lebih selektif. Pasalnya harus ada pemilahan terhadap yang reaktif, negatif, dan positif.

“Semoga bantuan ini bisa membantu saudara-saudara kita dan bencana alam ini bisa segera tertangani, bahkan tidak menjadi klaster baru dari perkembangan Covid-19,” imbuhnya. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.