08 April 2025

Get In Touch

Tuntaskan PR Pembangunan, Bupati Haryanti Resmikan 4 Pasar Tradisional

Bupati Kediri dr Hj Haryanti Sutrisno meninjau bangunan Pasar Gringging yang tuntas direnovasi
Bupati Kediri dr Hj Haryanti Sutrisno meninjau bangunan Pasar Gringging yang tuntas direnovasi

KEDIRI (Lenteratoday) - Di penghujung masa jabatannya, Bupati dr Hj Haryanti Sutrisno menuntaskan PR (pekerjaan rumah ) proyek pembangunan dalam masa kepemimpinnya. Yakni, meresmikan empat pasar tradisional, yakni Pasar Gingging, Pasar Kras, Pasar Bendo, dan Pasar Tiron.

Peresmian keempat pasar dipusatkan di Pasar Gringging, Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Rabu (20/1/2021). Keempat pasar tersebut mulai direnovasi dengan awal waktu berbeda, namun semuanya masih dalam masa kepemimpinan Bupati Haryanti.  

Bupati Haryanti saat peresmian menyampaikan, tujuan dari pembangunan pasar ini adalah untuk menjadikan pasar tradisional  menjadi tempat yang nyaman, aman, dan sehat dalam transaksi ekonomi. Sehingga nantinya mampu meningkatkan aktivitas ekonomi dan menjadi penggerak kemajuan perekonomian daerah.

“Bentuk bangunan revitalisasi empat pasar ini hampir sama. Bangunan satu lantai, kios berada di samping, parkir luas, akses kendaraan lewat lebar, ventilasi udara bagus, dan sanitasi sehat. Harapannya menjadi lokasi transaksi yang nyaman, aman, dan sehat bagi pembeli dan penjual. Sehingga meningkatkan omset dan mendorong perekonomian daerah,” terang Bupati Haryanti.

Bupati berpesan kepada para pedagang untuk menggunakan pasar ini sekaligus ikut merawat. Tidak lupa pula meminta para pedagang tidak menyalahgunakan jatah lokasi jualan untuk digunakan orang lain.

"Penerima lapak akan berdasar undian yang akan dilakukan Dinas Perdagangan. Nantinya mereka yang menerima lapak tidak boleh dipindahtangankan kepada orang lain karena sudah melakukan perjanjian di atas materai,” tambahnya.

Plt. Kepala Dinas Perdagangan, Tutik Purwaningsih, mengatakan, sebelum revitalisasi pasar ini tidak terdapat sarana parkir, kurang ventilasi udara, toilet kumuh, dan tidak ada ruang ibadah. Selain itu juga dagangan bercampur dan tidak ada zonasi.

“Perbaikan pasar ini tidak hanya menyentuh dari sisi fisik bangunan baru saja melainkan juga dari sisi ekonomi, sosial budaya, kesehatan dan manajemen. Satu hal penting dalam revitalisasi pasar ini adalah sanitasi dan drainase menjadi hal utama,” ujar Tutik.

Ditambahkan, kalau musim penghujan pasar-pasar ini  terkenal menjadi lokasi becek, kumuh dan banjir. Selain itu satu hal penting , sekarang juga ditambahkan tempat  pengolahan sampah. Tahap selanjutnya usai diresmikan adalah sosialisasi kepada para pedagang. Kemudian pengundian nomor lapak, baru terakhir adalah pemindahan para pedagang untuk beraktivitas di dalam pasar.

“Untuk pasar Tiron dan Bendo sudah mulai beroperasi penuh karena sudah selesai tahun lalu. Untuk pasar Kras dan Gringging kita usahakan Februari sudah ditempati dan mulai dilakukan aktivitas operasional,” imbuh Tutik. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.