23 April 2025

Get In Touch

RS Darurat Covid-19 di Tolak, Siloam Akui Diminta Langsung Oleh Kemenkes

RS Darurat Covid-19 di Tolak, Siloam Akui Diminta Langsung Oleh Kemenkes

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Surabaya berserta RS Siloam berencana untuk membuka rumah sakit darurat khusus covid-19. Namun hal tersebut ditolak oleh perkumpulan penghuni pemilik pedagang mall cito Surabaya. Mengetahui hal itu, Pihak RS Siloam angkat bicara.

Project Manager RS Siloam Cito Drg Sian Tjoe mengatakan bahwa rs ini dibuka untuk menangani kegawat daruratan covid-19 di Indonesia khususnya Jawa Timur. Ia mengaku diminta langsung oleh pemerintah, Kemenkes serta BNPB agar bisa membantu masalah covid-19.

“Kami ini membantu karena ini kemanusiaan.
Saya tidak berani memulai rs kalau belum ada izin. Kami diminta langsung oleh Pemerintah ini dari kemenkes, terus BNPB pusat pak Doni. Jadi ini kami membuka untuk mensupport pemerintah. Sebetulnya yang memberikan izin Dinkes,”ujarnya saat melakukan prescon, Rabu (3/2/2021).

Sian Tjoe bisa menjamin bahwa RS Siloam khusus covid-19 yang berada di kawasan mall cito ini tertutup semua. Sehingga tidak ada akses yang bisa ditembus oleh udara atau apapun juga.

“Siloam ini sudah membuka rs ke 5 titik covid.
Semua sistem yg kami buat adalah baik sistem pengudaraan, sistem penanganan prokes sesuai dengan protokol kemenkes dan who. Kami minta arahan dari dinkes, kemenkes dan baca semua protokol yamg dikeluarkan who,”jelasnya.

Sian Tjoe mengaku mendapat masukan dari Plt Walikota yakni menyarakan memisahkan jalan, hal tersebut sudah dilakukan dengan menghubungi Dishub serta lurah.

“Kami sudah mengadakan pendekatan dengan bu lurah minta arahan dan sesuai petunjuk pak wali kami membuka jalan dari arah belakang, sehingga ambulan dan pasien yang memerlukan rawat inap atau UGD bisa akses dari belakang. Jalan pemisah juga yang tegas untuk pengunjung mall,” ujarnya.

Sian Tjoe mengatakan RS Siloam khusus covid-19 berkapasitas 150 dengan 3 ICU. Akan tetapi sedang dipersiapkan untuk 15 ICU. Sebab ICU yang paling susah dicari.

“Sekarang masih 3 lantai. Icu di lantai 1 sebelah UGD. Sebetulnya kami ini benar maksudnya pak wali buka di satu temoat dengan ugd tapi karena ICU butuh ketenangan jangan bersebelahan jangan disatukan,” ujarnya.

Terkait tenaga kesehatan yang akan bertugas akan dicek darah rutin yakni setiap lima hari sekali untuk melihat apakah nakes tersebut terjangkit atau tidak. (Ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.