
MADIUN (Lenteratoday) - One gate system (akses satu pintu) di wilayah Kabupaten Madiun sengaja diterapkan untuk mempermudah pengawasan protkes kepada masyarakat. Karena melalui akses satu pintu, masyarakat akan diawasi ketika keluar masuk dengan pintu yang sama.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami menjelaskan bahwa one gate system tidak dimaksudkan untuk membatasi kegiatan. Apalagi kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi.
"Warga boleh beraktivitas seperti biasanya. Hanya saja harus benar - benar mematuhi prosedur kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan. Karena one gate system ini mempermudah untuk mengawasi mobilitas warga," jelas Ahmad, Jumat (05/02/2021).
Menurutnya, pedagang keliling masih dapat keluar masuk area perkampungan dan perumahan untuk menjajakan dagangannya. Petugas akan memantau penerapan protokol kesehatan ketika pedagang melewati pos penjagaan.
Alasan diterapkan one gate system karena pada evaluasi PPKM tahap pertama, angka positif Covid-19 tidak terkendali. Selain itu juga angka kematian akibat Covid-19 yang terus meningkat.
"Tujuannya agar terkurangi angka yang meninggal, juga terkurangi angka yang positif. Saat PPKM yang pertama, pada malam hari terkendali akan tetapi pagi, siang sampai sore hari juga belum bisa terkendali," ujarnya.
Penerapan one gate system melibatkan pamong lingkungan setempat. Yakni seperti RT, RW, Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat atau yang dituakan di kampung tersebut. Dengan demikian akan terdata orang yang keluar masuk area lingkungan tersebut.
"Sehingga pada PPKM kedua ini agar bisa terkendali, maka dilakukan penerapan one gate system di setiap desa di wilayah kabupaten Madiun. Agar mudah memonitor dan mengawasi mobilitas masyarakat," pungkasnya. (Ger)