
MALANG (Lenteratoday) - Sudah hampir setahun, warga Kampung Warna-warni, Jodipan, Malang menanti hilangnya pandemi. Namun, hingga kini wabah tersebut tak kunjung reda dan justru mengakibatkan semakin merosotnya pendapatan ekonomi warga.
Ketua RW 02 Kelurahan Jodipan, Soni Parin, mengaku jika warganya sangat terpukul akibat pandemi ini. Jika dulu sebelum pandemi kampung tematik warna-warni bisa mendapatkan kunjungan kurang lebih sekitar 200 hingga 400 orang per-hari.
"Sekarang 100 aja gak ada, mentok itu sekitar 80 orang per hari," ujarnya, Selasa (16/2/2020).
Soni membeberkan, kendati kondisi kampung wisata mengalami krisis pengunjung, pihak Pemkot Malang, kata dia, hingga saat ini masih belum ada atensi lebih. Soni dan warga mau tidak mau harus berjuang sendiri untuk mempertahankan wisata kampung warna-warni dengan apa adanya.
Oleh karenanya ia berharap kepada pemerintah agar memperhatikan rakyat yang ada di bawah. Karena menurutnya sebagian besar warga di lokasi wisata tersebut bergantung pada pengunjung yang datang.
"Pemerintah belum ada perhatian sejauh ini. Bantuan insentif pun juga belum ada. Kami pernah ngajukan bantuan untuk para pedagang (UMKM) di sini, tapi ya belum tembus-tembus," pungkasnya. (Sur)