
BLITAR (Lenteratoday) - Untuk mengatasi banjir beberapa titik di Kota Blitar yang terjadi awal tahun ini, DPRD mendesak agar Pemkot Blitar segera membuat masterplan penataan saluran air.
Desakan ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto setelah melakukan pengecekan dan peninjauan dampak dari banjir yang terjadi beberapa waktu lalu dan lokasi saluran air. "Hasil dari sidak hampir semua saluran air baik drainase dan irigasi di Kota Blitar, perlu segera diperbaiki dan dilakukan normalisasi," ujar Totok.
Lebih lanjut politisi PKB ini menjelaskan khusus untuk saluran air di beberapa titik yang rusak, akibat banjir belum lama ini. "Menjadi prioritas untuk segera diperbaiki dan dilakukan normalisasi, diantaranya di Kelurahan Gedog, Jl. Loyo, Jl. Pamungkur, Kelurahan Blitar, dan Jl. Kalimas. Termasuk saluran air di Perumahan BTN Melati I dan Melati II yang masuk Kelurahan Plosokerep, Kepanjenkidul dan Karangsari," jelasnya.
Diungkapkan Totok masalah banjir dan kekeringan, menjadi dilema di Kota Blitar. Karena saat musim hujan terjadi banjir, kemudian musim kemarau terjadi kekeringan. "Komisi III minta penanganan banjir dan kekeringan menjadi isu strategis dalam RPJMD kepada walikota yang baru, serta terencana dan terintegrasi," ungkapnya.
Oleh karena itu Totok menandaskan penanganan banjir dan ekeringan harus terencana serta terintegrasi, maka Pemkot Blitar harus segera membuat masterplan penataan saluran air untuk mengatasi masalah banjir. "Masterplan yang ada sekarang sudah lama, harus segera dibuat yang baru menyesuaikan kondisi sekarang," tandasnya.
Ditambahkan Totok Pemkot Blitar juga harus berkoordinasi dengan Pemkab Blitar, terkait penanganan masalah banjir. Karena posisi Kota Blitar yang berada di tengah, sering mendapatkan kiriman air dari wilayah Kabupaten Blitar saat terjadi hujan deras. "Untuk itu perlu kerja sama dengan kabupaten dalam menangani masalah banjir di kota," imbuhnya.
Secara terpisah pihak Pemkot Blitar melalui Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Blitar, Dindin Alinurdin mengakui jika banjir yang sempat terjadi minggu lalu, terparah selama musim hujan tahun ini. "Karena cuaca tahun ini juga ekstrim dibanding tahun lalu, sehingga curah hujan cukup tinggi," tutur Dindin.
Menurut Dindin salah satu faktor penyebab banjir di wilayah Kota Blitar, yaitu kiriman air dari wilayah utara Kabupaten Blitar yang secara geografis lebih tinggi. Hujan deras juga terjadi di wilayah Kabupaten Blitar, sehingga debit air sungai di Kota Blitar naik. Air sungai meluap ke saluran kecil di wilayah Kota Blitar, mengakibatkan saluran di Kota Blitar tidak bisa menampung air hujan akhirnya meluap ke ruas jalan dan permukiman.
"Jadi meskipun di Kota Blitar tidak hujan, kalau wilayah utara (Kabupaten Blitar) hujan deras. Kemungkinan wilayah kota tetap banjir, karena adanya kiriman air dari wilayah utara," terangnya.
Selain kiriman air dari wilayah utara, penyebab lain banjir di Kota Blitar yaitu, sampah dan pendangkalan di sungai. Maka pihak Dinas PUPR akan segera membersihkan seluruh saluran air dan melakukan normalisasi sungai khususnya di pintu air Bangsongan, Kelurahan Ngadirejo. Termasuk mengoptimalkan pengendalian pintu air, untuk mengantisipasi kiriman air dari wilayah utara.
Ditambahkan Dindin jjka banjir yang terjadi minggu lalu, juga merusak talud dan dinding saluran air pada beberapa titik di Kota Blitar. Kerusakan talud paling parah berada di Sungai Bendu, Kelurahan Gedog, yang longsor Talud diterjang derasnya arus sungai. "Untuk perbaikan masih diusulkan anggarannya, karena biayanya besar," pungkasnya. (ais)