
PASURUAN (Lenteratoday)- Gerak cepan dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan pasca banjir Bangil menerjang 14 desa di 4 kecamatan.Pemkab langsung mendistribusikan bantuan yang dibutuhkan warga terdampak.
Seperti yang terlihat di Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil, Senin (15/02/2021) siang, Wakil Bupati (Wabup) Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron yang menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para Lurah/Kades di wilayah terdampak.
Menurut Wabup, bantuan yang dibutuhkan warga adalah makanan dan minuman. Untuk itu, ratusan kardus mie instant telah disiapkan plus nasi bungkus dan Mpasi (makanan pendamping ASI) bagi para warga terdampak. Dengan harapan dapat langsung didistribusikan kepada seluruh warga terdampak.
"Mie instant atau nasi bungkus adalah kebutuhan darurat yang sangat diperlukan oleh warga terdampak. Karena mereka tidak bisa ke mana-mana kecuali mengungsi. Sehingga kita back up dengan bantuan ini," kata Wabup Mujib, sesaat setelah menyerahkan bantuan.
Saat ditanya perihal jumlah bantuan yang diberikan, Gus Mujib menegaskan bahwa semuanya disesuaikan dengan jumlah warga yang menjadi korban banjir. Sebut saja 6 desa/kelurahan di Kecamatan Bangil yang meliputi 694 KK (Kepala Keluarga) di Kelurahan Kalirejo, 1269 KK di Kelurahan Kalianyar, 294 KK di Desa/Kelurahan masangan 294, 360 KK di Desa/Kelurahan tambak an 360, 444 KK di Desa manaruwi 444, dan 50 KK di Kelurahan latek 50.
"Bantuan ini kita berikan dalam rangka meringankan beban warga yang kebanjiran. Sifatnya darurat karena dibutuhkan segera," singkatnya.
Wabup menjelaskan, dari seluruh wilayah terdampak banjir pada Minggu (14/02/2021) malam, Kecamatan Bangil adalah yang paling parah. Bersama para relawan dan Muspika pada sore hari sebelum banjir, sosialisasi sudah disampaikan ke seluruh warga agar waspada dan siap-siap untuk menghadapi sekaligus mengungsi di tempat yang telah disiapkan apabila genangan air, tinggi.
Dan pada saat kejadian, pihaknya langsung mengevakuasi sebanyak 264 warga yang dipindahkan sementara ke Masjid Al Islah dan TK Setia Budi. Dan untuk saat ini, ratusan warga tersebut sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
"Kebanyakan masih trauma dengan kejadian pas 3 Pebruari lalu. Makanya mereka kita evakuasi ke TK Setia Budi dan Masjid Al Islah. Dan alhamdulillah sekarang semuanya sudah kembali ke rumahnya masing-masing," jelasnya.
Sementara itu, khusus di Kecamatan Bangil, Pemkab Pasuruan menurut Wabup Mujib akan segera melakukan pemasangan bronjong di tanggul yang jebol di Desa Manaruwi. Ia meyakini, pemasangan bronjong jauh lebih kuat ketimbang sandbag. Dalam artian bisa menahan laju air, meskipun besar.
"Sebenarnya materialnya sudah disiapkan. Tapi keduluan banjir ini. Dulu tanggul di Manaruwi jebol pada akhir desember 2020, kemudian kita pasang sandbag lagi dan jebol pada 3 Pebruari lalu," terang pria yang juga sebagai Pengasuh Ponpes Al Yasini itu.
Lebih lanjut Gus Mujib menegaskan bahwa beberapa upaya telah dilakukan untuk mengurangi terjadinya banjir di Kabupaten Pasuruan, baik melalui anggaran daerah maupun pusat. Mulai dari normalisasi, perbaikan tanggul hingga pembangunan embung yang saat ini sudah mencapai 8 embung.
"Dengan adanya embung ini, sungai di Kraton juga menurun debit air nya kalau banjir. Normalisasi multiyears juga dilakukan, seperti yang saat ini bisa dilihat di Kali Welang di Kraton dan sungai lainya yang menjadi kewenangan Pemprov maupun BBWS," ungkapnya.
Kalau yang kemarin karena tanggulnya jebol, tapi yang ini tidak. Tanggul dibenahi dengan bronjong, dan sudah ditangani selesai. Kami akan mengupdate kembali, menugaskan Asisten dan OPD terkait bagaimana perkembangan sekarang. Bagaimana drainasenya. Sudah ada program dua tahun lalu, normalisasi, sekarang pakai bronjong.
Seperti diberitakan sebelumnya, Meski tak separah seperti yang terjadi pada 3 Pebruari lalu, sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan, kembali tergenang banjir, Minggu (15/02/2021) malam.Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat, 14 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Pasuruan, menjadi wilayah terdampak. Keempat belas desa tersebut diantaranya 6 desa/kelurahan di Kecamatan Bangil.
Berikutnya adalah 4 desa di Kecamatan Winongan. Yakni Desa Winongan Lor, Winongan Kidul, Prodo dan Desa Bandaran. Kemudian Kecamatan Rejoso yang meliputi Desa Sadengrejo, Jarangan dan Desa Toyaning, serta Desa Kedawung Wetan di Kecamatan Grati yang juga ikut terdampak.
Banjir kali ini disebabkan oleh dua hal. Yakni intensitas hujan yang sangat tinggi selama berjam-jam sehingga menyebabkan sungai-sungai meluap, serta terjadinya luberan yang sama di lokasi jebolnya tanggul di Desa Manaruwi, 3 Pebruari lalu. (*)