20 April 2025

Get In Touch

DPRD Palangka Raya Dorong Bercocok Tanam di Lahan Tidur untuk Cegah Karlahut

Masyarakat Palangka Raya memanfaatkan lahan tidur untuk menanam berbagai jenis buah-buahan.
Masyarakat Palangka Raya memanfaatkan lahan tidur untuk menanam berbagai jenis buah-buahan.

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Kebakaran Lahan Hutan (Karlahut) menjadi salah satu bencana non-alam yang sering terjadi di wilayah Kalimantan Tengah termasuk Kota Palangka Raya. Kabut Asap yang ditimbulkan tidak hanya menghambat aktivitas penduduk, tapi lebih berbahaya karena mengganggu kesehatan.

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Noorhaini, mengatakan khususnya disaat pandemi sekarang ini, pencegahan harus ekstra. Karena Covid-19 adalah virus yang menyerang pernafasan dan paru-paru, jangan sampai bencana asap menambah risiko semakin meningkatnya kasus.

“Untuk itu pemerintah jauh-jauh hari harus sudah mengantisipasi agar bencana Karlahut jangan sampai terjadi kembali, apalagi dimasa pandemi, yang akan mengakibatkan naiknya resiko Covid-19,” paparnya, Rabu (24/2/2021).

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Noorhaini,

Noorhaini mengatakan saat ini memang masih musim penghujan, namun upaya-upaya pencegahan Karlahut sudah harus dipikirkan dan dipersiapkan dari sekarang. Diperkirakan kemarau akan mulai di bulan April - Mei, dan puncak kemarau biasanya terjadi di bulan Agustus -September, dimasa-masa inilah sering terjadi Karlahut. Karlahut biasanya akan berakhir saat masuk musim penghujan di bulan November - Desember.

“Salah satu cara pencegahan Karlahut adalah dengan menanami lahan-lahan kosong dengan tanaman yang bermanfaat, karena lahan kosong dan kering yang menyebabkan mudahnya terjadi kebakaran,” urainya.

Noorhaini menambahkan wilayah Kalteng sebagian besar ditutupi oleh lahan gambut, yang mana saat kering dan kemarau akan sangat mudah terbakar dan sulit untuk dipadamkan. Upaya untuk mencegah lebih baik daripada menangani saat masalah sudah terjadi. Salah satunya adalah mendukung masyarakat dan para petani untuk memanfaatkan lahan kosong atau lahan tidur untuk ditanami. Setelah musim penghujan adalah masa yang tepat untuk bercocok tanam.

Selain itu hasil bercocok tanam juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat terlebih di masa pandemi. Hal ini tentunya juga mendukung pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi. Sejumlah wilayah yang memiliki lahan kosong yang dapat dimanfaatkan diantaranya di Kelurahan Danau Tahai, Kelurahan Jekan Raya, Kelurahan Bukit Tunggal, dan Kelurahan lainnya.

“Tentunya ini bukan satu-satunya cara, banyak hal lain yang dapat diperhatikan terkait pencegahan Karlahut seperti, pengawasan, perizinan, sangksi hukum, penataan lahan, edukasi dan sosialisasi,” pungkasnya.(adv/*)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.