21 April 2025

Get In Touch

Pemkot Madiun Prioritaskan Pengembangan Situs Budaya Sebagai Renja Tahun 2022

Walikota Maidi saat bahas rencana kerja tahun 2022 secara virtual dengan para kepala OPD di GCIO Kominfo Kota Madiun, Kamis(25/02/2021). (Foto:Ger)
Walikota Maidi saat bahas rencana kerja tahun 2022 secara virtual dengan para kepala OPD di GCIO Kominfo Kota Madiun, Kamis(25/02/2021). (Foto:Ger)

MADIUN (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Madiun prioritaskan pengembangan dan pembangunan situs budaya sebagai salah satu Rancangan Awal Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah tahun 2022. Dengan prioritas tersebut diharapkan dapat meregenerasi budaya asli Kota Madiun.

Walikota Madiun, Maidi mengatakan bahwa situs sejarah perlu perawatan ekstra agar tidak tergerus dengan perkembangan jaman. Perawatan dilakukan dengan memperbaiki atau menambahkan bangunan baru sebagai daya tarik wisatawan dari dalam maupun luar Madiun. 

"Jadi gini, situs budaya yang ada. Karena ini peninggalan, harus kita rawat. Contohnya di Kecamatan Taman, situs jadi kegiatan ekonomi dan wisata religi," jelas Walikota Maidi seusai rapat Renja di GCIO Kominfo Kota Madiun, Kamis (25/02/2021).

Mantan Sekda tersebut mengkhawatirkan, apabila situs bersejarah di Kota Madiun tidak dirawat dan dikembangkan, akan rusak dan ditinggalkan masyarakat sekitar. "Kalau gak dibenahi, bisa-bisa ditutup dibangun rumah, selesai terus tinggal. Bahaya itu," katanya.

Walikota Maidi saat rapat Renja di GCIO Kominfo Kota Madiun, Kamis(25/02/2021). (Foto:Ger)
Walikota Maidi saat rapat Renja di GCIO Kominfo Kota Madiun, Kamis(25/02/2021). (Foto:Ger)

Dalam pelaksanaannya di lapangan, perawatan dan pengembangan situs budaya memerlukan kerja sama yang baik antar organisasi perangkat daerah (OPD). Diharapkan pengembangan situs budaya dapat berjalan lancar dan masyarakat segera merasakan dampaknya.

Contoh pembangunan tower yang akan dilakukan di Masjid Kuncen memerlukan empat OPD sekaligus. Yakni Dinas PUPR, Dinas PKPR, Kecamatan dan Disbudparpora. Sehingga Walikota menghimbau agar OPD tersebut memiliki sinergi yang baik.

"Saling menunjang saling mendukung. Tidak saling nge-rem. Saya tidak mau ada OPD yang nge-rem. Kalau ada empat OPD yang harus conecting, ya harus nge-gas bersama," ujarnya.

Menurutnya, pembangunan situs budaya bukan hanya berdampak pada terawatnya peninggalan pra-sejarah. Namun juga sebagai akomodasi untuk memperkenalkan warisan agama, sosial bahkan budaya kearifan lokal.

Bahkan Walikota berjanji, apabila pengembangan situs budaya seluruh Kota Madiun telah selesai dilaksanakan. Dia akan memasukkan situs budaya sebagai salah satu destinasi sepeda wisata.

"Jadi daya tarik wisatawan. Lapak UMKM setiap kelurahan kan buat jasmani. Lha ini situs budaya setiap kelurahan untuk rohani," imbuhnya.

"Insyaallah semua situs-situs di kota ini kita benahi. Setelah kita benahi, situs-situs tersebut tidak hilang dimakan jaman. Semakin sempurna peninggalan-peninggalan ini," pungkasnya. 

Adapun fokus prioritas lain dalam bidang ketahanan ekonomi, selain pengembangan dan pembangunan situs budaya adalah

  1. Lapak kelurahan sebagai pusat aktifitas masyarakat (pusat ekonomi, kegiatan olah raga, dll)
  2. Lapak Kelurahan sebagai Destinasi Wisata baru dan
    Window Display produk unggulan Kelurahan.
  3. Pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
    sebagai upaya Ketahanan Pangan Masyarakat.
  4. Penanamanan "Sejuta Bunga" dan budidaya lebah. (Adv/Ger)
Share:
Lentera Today.
Lentera Today.