
Kabupaten Ngawi sangat berpotensi untuk pengembangan desa wisata. Ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam webinar “Mas Menteri Kangen Ngawi”, Senin (1/3/2021) malam.
Sandiaga melihat Ngawi memiliki banyak potensi produk kreatif dengan kearifan lokal, seperti batik, teh, dan bonggol akar jati. “Hal ini cocok dipadukan dengan pengembangan ekowisata yang berkaitan erat dengan desa wisata,” tuturnya.
“Di Indonesia wujud dari ekowisata ya desa wisata. Apalagi ada sekitar 200 desa di Ngawi, jadi untuk mengembangkan potensi desa wisata ini perlu dukungan penuh dari Mas Bupati dan Pemerintah Kabupaten Ngawi,” terang Sandiaga.
Selain itu, Ngawi juga memiliki potensi di bidang agrowisata. Ini karena Ngawi berada di sisi paling barat Provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak industri pangan.
“Ngawi ini juga lumbung padi kita. Saya lihat banyak sekali industri pangan yang tumbuh di Ngawi dan bisa dijadikan agrowisata,” katanya.
Kemenparekraf/Baparekraf saat ini tengah menggencarkan program pendampingan dan pengembangan wirausaha di desa wisata. Program ini, lanjut Sandiaga, juga dapat dilaksanakan di desa-desa wisata yang ada di Ngawi, salah satunya Desa Ngubalan yang merupakan desa wisata industri.
Program ini gratis bagi semua yang punya ilmu dan kemampuan. Selain itu, pihak Baparekraf tengah merancang pendampingan untuk 244 desa wisata dan desa-desa yang ada di Kabupaten Ngawi,
Hal ini mendapat respons positif dari Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono. Ia berharap, ke depannya akan ada kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Ngawi dan Kemenparekraf/Baparekraf sebagai upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
“Kita tunggu kehadiran Mas Menteri dan jajaran di Kabupaten Ngawi untuk melihat langsung bagaimana kita berproses meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentu saja saya juga akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Ngawi,” ungkap Ony.
Webinar ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari; dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam.(ist)