
SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa siap mengawal usulan gelar Pahlawan Nasional untuk Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Latif. Bahkan pihaknya sudah mengeluarkan surat rekomendasi untuk usulan tersebut.
Khofifah menandaskan bahwa gelar Pahlawan Nasional itu diberikan pada orang di mana pada masa hidupnya tidak ada yang cacat. Sehingga pahlawan nasional diberikan kepada mereka yang sudah meninggal. “Di NU jarang sekali jasa-jasa perjuangan pengorbanan yang kemudian diusulkan mendapat gelar itu sedikit sekali. Kemudian inisiasi salah satunya dari DPD Partai Golkar Jatim yang ingin menjadi satu kesatuan proses untuk mendapatkan pengusulan dari Syaikhona Kholil,” katanya.
Gubernur Jatim perempuan pertama ini menyebutkan alasan dibalik usulan gelar pahlawan Nasional pada Syaihona Kholil. Khofifah menyampaikan bahwa Syaikhona Kholil layak mendapatkan gelar pahlawan karena muridnya, seperti KH Hasyim Asyari itu sudah pahlawan nasional, KH Wahab Hasbullah sudah pahlawan nasional, Kiya As’ad sudah mendapatkan pahlawan nasional, dan lainnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dalam proses pengusulan itu harus ada diskusi di tingkat lokal, di tingkat provinsi itu nanti ada proses diskusi di tingkat pusat terjadi proses menyaring seseorang untuk mendapatkan gelar memang begitu berlapis-lapis.
Semetara itu, ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Sarmuji mengharapkan Gubernur memberikan rekomendasi pengusulan pahlawan nasional tersebut. Di satu sisi pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak khususnya dengan Bupati Bangkalan untuk kelengkapan usulan tersebut. Dia menyebutkan salah satu yang masih akan dilengkapi adalah sketsa wajah dari Syaihona Kholil. Sebab, seketsa wajah in tidak sesauai dengan beberapa literasi. “Tadi saya sudah menyampaikan pada pak Bupati Bangkalan. Kami juga sudah mendapatkan keturunannya yang masih punya memori untuk wajah Syaikhona Kholil,” tandasya. (ufi)