
MALANG (Lenteratoday) - Pemprov Jawa Timur terus mendorong perkembangan sumber daya manusia khususnya dalam bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini dibuktikan dengan didirikannya gedung Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, di Komplek Perumahan Bulan terang Utama, Jl Ki Ageng Gribig Kota Malang.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut menyebutkan bahwa Penopang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur berasal dari sektor UMKM, yakni sebesar 56,94 persen.
Karenanya, dengan pembangunan gedung pelatihan ini Gubernur Khofifah mengharapkan UKM di Jatim akan kembali naik. Pasalnya, akibat hantaman pandemi ini, kekuatan UKM di Jatim mengalami pelemasan, pelemahan selama setahun kemarin. "Hari ini sama-sama kita mendorong supaya bangkit kembali," kata Khofifah, Selasa (30/3/2021).
Sebelumnya, Pemprov Jatim juga telah melakukan berbagai upaya untuk kembali membangkitkan gairah ekonomi. Diantaranya dengan melaksanakan virtual bussines meeting, yang melibatkan berbagai diaspora di banyak negara. Langkah itu sudah dilakukan sejak bulan Juli tahun 2020 lalu.
Selain itu juga berupaya meningkatkan pemasaran produk UMKM ke luar negeri. "Dan sudah tiga minggu lalu, sudah mulai terkirim, seminggu sudah 4 Kargo Garuda, produk UMKM," katanya.
Khofifah menandaskan dengan adanya pengiriman produk UMKM ke luar negeri ini menandakan bahwa akses pasar sudah mulai terbangun. Dia juga menyebutkan, melalui Pelatihan Koperasi dan UKM (Latkop) ini, akan terbangun digitalisasi IT, agar para pelaku UMKM, IKM bisa melakukan perdagangan secara online.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jatim perempuan pertama ini mengatakan apa yang pernah disampaikan Jack Ma. Bahka, pada 2030 mendatang, UMKM akan menguasai 80 persen sekala ekonomi dunia. Dan 99 persen UMKM akan melakukan perdagangan secara online. 85 persen akan melakukan melalui e-Commers.
"Start up di Malang tercatat tertinggi di Jatim. Oleh karenanya, harus berseiring dengan e-Commers yang disiapkan, kemudian pembelajaran secara online harus dikuatkan, bahkan sampai dengan teknis fotografi," tandasnya.
Salah satu yang bisa dikembangkan dan diturukan untuk para pelaku UMKM adalah pengambilan gambar produk yang akan dipasarkan. Karenanya, Khofifah menandaskan bahwa pengambilan foto produk ini menjadi sangat penting sebelum diunggah ke medsos atau pasar daring lainnya. "Oleh karena itu training pertama untuk para mentor, untuk para tutor," tandasnya. (ufi)