20 April 2025

Get In Touch

Doa Lintas Agama, Gereja St.Vincentius Gandeng Gusdurian

Doa Lintas Agama, Gereja St.Vincentius Gandeng Gusdurian

MALANG (Lenteratoday)-Pasca terjadinya ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada hari minggu lalu, Gereja St.Vincentius Malang, gelar doa lintas agama, Rabu (31/3/2021).

Dihadiri puluhan partisipan dari berbagai komunitas, doa berlangsung dengan khidmat. Meski diadakan secara sederhana, acara sukse dilaksanakan. Hal ini diharapkan mampu membangkitkan rasa solidaritas dan kedamaian pada tiap insan.

Dalam sambutannya, Romo Yohanes Gani, sebagai tuan rumah menuturkan, kebersamaan adalah bagian dari kedamaian. Dengan saling bergandengan damai akan tercipta. Kasih sayang menjadi kalimat utama. Damai adalah manifestasi kasih yang murni dari Tuhan, pada tiap insan manusia.

Romo Yuda Asmara salah satu perwakilan tokoh penghayat dalam sambutannya menyuratkan, persaudaraan akan terus menjadi faktor utama perdamaian. "Yang penting kita semua masih ingat kalau kita bersaudara," katanya.

Terpisah Gusdurian mengatakan, menjaga keharmonisan pada era digital yang serba cepat menjadi tantangan tersendiri. Meskipun begitu, semangat untuk menyebarkan pesan damai dan kebersamaan gencar dilakukan. Gusdurian, adalah salah satu komunitas yang masih mendorong narasi perdamaian.

Banyaknya narasi radikalisme belakangan tak menghalangi komunitas lintas agama ini untuk terus menggaungkan perdamaian. Hal itu tercermin dari acara-acara yang kerap diselenggarakan oleh Gusdurian. Mulai dari bakti sosial hingga silaturahmi yang rutin diadakan untuk memperkuat jalinan persaudaraan antar umat beragama.

Ilmi Najib, koordinator Gusdurian Malang menjelaskan, bahwa doa bersama pada malam rabu,(31/03/2021) tersebut bukanlah acara reaksioner. Gelaran doa bersama merupakan kegiatan rutin, momentum ini, dimanfaatkan untuk kembali mengingatkan bahwa Indonesia milik kita bersama.

"Perubahan tatanan nilai, yang pertama kali kita memang mengalami banyak kesulitan," jelasnya. Walau demikian, Gus Najib, begitu ia akrab dipanggil, tak memungkiri bahwa perubahan zaman justru banyak nilai positif yang berhasil diambil.

Menanggapi kasus bom bunuh diri Makassar, Gus Najib percaya, jika komunitas pecinta damai terjebak dalam isu, maka pergerakan itu akan kehilangan entitasnya. "Generasi milenial penggerak Gusdurian Malang, mencoba memberikan paradigma baru, bahwasanya Indonesia itu milik kita bersama," tambah Najib.

Dengan kebersamaan yang saling mengisi, tidak akan ada perpecahan. Kedamaian akan tetap terwujud. Terorisme akan sirna.(ree)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.