
MAGETAN (Lenteratoday) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo mengapresiasi pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Magetan.
Menurutnya, MPP ini adalah wujud reformasi birokrasi. Selain itu, lanjut Tjahjo, MPP merupakan komitmen bupati dalam memberikan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat.
"Visi misi Bapak Presiden Joko Widodo untuk lima tahun ke depan salah satunya adalah menyangkut reformasi birokrasi. Yaitu konsolidasi tata laksana pemerintah melalui keputusan dengan cepat, tidak melanggar hukum, melayani masyarakat, proses pirizinan dan membangun tata kelola yang integratif," tandasnya saat Grandlaunching MPP Kabupaten Magetan, Senin (5/4/2021).
Tjahjo menambahkan, tata kelola yang dimaksud menyangkut tata kelola SDM dan anggaran kedepan. Reformasi birokrasi menjadi program utama pemerintah ini, mulai dari SDM sampai anggaran.
Dia menandaskan bahwa pembangunan MPP Magetan ini layak menjadi contoh untuk dikembangkan di daerah lain. Pasalnya, pembangunan MPP tidak harus dengan membuat bangunan baru namun juga bisa dengan menyewa bangunan yang sudah ada.
"Kita apresiasi yang dilakukan Magetan, dengan PAD yang kecil namun tetap melakukan inovasi dengan pembangunan MPP ini. Tidak perlu gedung baru, yang penting satu atap. Semua bisa dilayani di sini, mulai SIM, KTP, akta dan lainnya," katanya.
"Kami apresiasi bupati dan gubernur yang terus memberikan semangat pada pemerintah daerah untuk berinovasi," sambungnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengharapkan mall ini mampu memberikan layanan yang cukup baik. Bahkan MPP Magetan ini yang pertama memberikan layanan dengan menggunakan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Jatim. "Bahkan mungkin ini yang pertama di Indonesia," kata Khofifah.
Gubernur juga mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang memberikan support. Termasuk pada semua kelembagaan di Jatim yang telah melakukan sinergitas dengan cepat dan efektif.
Di tempat yang sama, Bupati Magetan, Suprawoto mengatakan bahwa MPP ini dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik menjadi lebih baik. Dengan MPP ini akan mampu mengintegrasikan berbagai jenis pelayanan untuk mendekatkan pelayanan pada masyarakat dan memperpendek regulasi pelayanan.
"Berlokasi di pasar tradisional pasar baru
ini karena pedagang mengeluh pasarnya sepi. Kemudiaan kita berfikir untuk meramaikan pasar ini. PAD Magetan kecil kalau bangun baru pasti lama. Sehingga mall pelayanan publik ini juga punya efek menjadikan pasar ramai," katanya.
Suprawoto juga menyebutkan sebelumnya kunjungan di pasar baru ini hanya puluhan orang per har,saat ini minimal 400 orang.
"MPP ini sudah softlaunching 15 Januari 2020.
Jumlah layanan yang tergabung baru 157 layanan. Sekarang ada 28 instansi dengan jumlah layanan 273 jenis. Untuk pelayanan keimigrasian tidak hanya untuk masyarakat Magetan saja, tapi juga daerah lain di sekitar Magetan," terangnya. (ufi)