21 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Dorong Peningkatan Kualitas Beras Petani

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan peninjauan di penggilingan padi di Ngawi, Senin (5/4/2021). (ufi)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan peninjauan di penggilingan padi di Ngawi, Senin (5/4/2021). (ufi)

NGAWI (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terus berupaya mendorong peningkatan kualitas beras di Jawa Timur. Hal ini untuk meningkatkan daya serap beras dari Jatim di pasaran, terlebih lagi Jatim sebagai penghasil beras terbesar nasional.

Dalam kunjungan ke beberapa tempat penggilingan padi diantaranya di Dusun Nglarangan, Desa Karangsari, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi dan di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Senin (5/4/2021), Gubernur mengatakan bahwa sebagai upaya peningkatan kualitas beras maka akan berupaya mendorong kelengkapan alat-alat yang dibutuhkan baik pada saat memanen, pengeringan, atau penggilingan.

Khofifah megatakan bahwa yang menjadi salah satu kendalan dalam peningkatan kualitas beras baik dari penggilingan dalah driyer (pengering). “Memang sekarang bolog memperketat standart beras yang bisa diserap. Dari proses pengetatan standart yang diberlakukan oleh bulog maka para petani harus memenuhi beberapa kelengkapannya misalnya dryer. Terakhir ini banyak sekali dibutuhkan oleh para petani terutama juga adalah para gapoktan,” katanya saat berada di Ngawi.

Selain itu, lanjut Khofifah, alat lain yang dibutuhkan adalah alat untuk memanen sehingga petani tidak mengalami lost gabah yang tinggi, dengna demikian kualitasnya akan lebih baik. Untuk alat ini, lanjut guberur Jatim perempuan pertama ini, banyak merek alat untuk panen secara mekanik dan mampu menurunkan sangat signifikan tingkat lost dari padi. Selain itu juga meningkatkan keutuhan padi sehingga harganya juga relatif akan baik.

Khofifah menjelaskan, salah satu yang mengakibatkan harga gabah atau beras di bawah HPP adalah kondisinya. Dimana kondisi beras banyak yang mengalami pecah. “Tadi saya melihat ketika berangkat ke magetan masih cukup banyak yang memanen secara manual. Mana yang kita coba petakan dengan format yang memungkinkan pada saat panen raya dengan luasan lahan ada di Ngawi, mana yang kita bisa lakukan sinergitas untuk menyiapkan mekanisasi dari proses saat panen,” tandasnya.

Sedangkan untuk dryer untuk menentukan kandungan air di gabah juga menjadi sangat penting. Sebab kandungan air dalam gabah juga bisa mempengaruhi kerusakan atau broken beras. “Brokennya berapa ini sangat banyak tergantung dari mekanisasi dan alat yang bisa mensuport terutama untuk drayer,” sambungnya.

Untuk itu, lanjutnya, akan melakukan komunikasi dengan gapoktan guna bisa melakukan penggadaan driyer. Diantaranya adalah dengan skema PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), dimana Bank Jatim termasuk yang mendapatkan support dari Kementerian Keuangan untuk menyalurkan PEN.

Jadi, lanjutnya, setuju tidak setuju harus tetap menyiapkan segala sesuatunya untuk bisa meningkatkan kualitas beras agar mampu diserap paling tidak boleh Bulog . Kemudian masuk ke sentra-sentra pemasaran yang lebih strategis lagi. Sehingga, spesifikasi beras premium dan medium semua terkonfirmasi kepada para petani. Terkait dengan berbagai kebutuhan alat tersebut, Khofifah mengatakan sudah menyampaikan surat pada Presiden, Menteri BUMN dan Menteri Pertanian.

“Mereka yang sudah mengambil KUR, mereka tidak bisa mendapatkan PEN.  Dimungkinan mereka bisa mengakses permodalan yang lain, dan lebih penting mereka membutuhkan driyer dan proses mekanisasi panen. Ini menjadi penting karena itu akan sangat banyak mengurangi loses padi  karena borkenya tidak terlebih banyak dan kandungan airnya berkurang,” tandasnya saat di Ponorogo.

Terkait dengan hal ini, Gubernur Khofifah berencana mengundang perwakilan dari gapoktan paling tidak 10 besar produsen padi di Jawa Timur untuk kita berkomunikasi dan menyiapkan format sinergitas dengan Bank Jatim. Khofifah mengharapkan pertemuan ini bisa terjadi sebelum masuk bulan Ramadan.  “Kebetulan kemarin juga saya bersama Dirut Bank Jatim dan sekarang juga ada tim dari Bank Jatim. Selain KUR juga ada skema PEN yang memungkinkan bisa diakses oleh para petani dan gapoktan,” tandas gubernur yang juga mantan Menteri Sosial ini. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.