
SURABAYA (Lenteratoday) - Museum 10 November Surabaya yang terletak di Tugu Pahlawan akan dimodernisasi oleh Pemerintah Kota Surabaya. Rencananya, bangunan bawah tanah itu akan ditata ulang, baik dari segi infrastuktur maupun konten.
Rencana itu dijelaskan oleh Iman Krestian, Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Surabaya. Modernisasi tersebut mengedepankan story line atau jalan cerita sejarah yang Pertempuran 10 November di Surabaya.
“Harusnya kalau museum kan ada story line-nya ya. Nah, itu yang belum jelas. Saya tanya ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), kalau masuk, apa yang diceritakan ke pengunjung? Nah, itu yang akan ditata lagi. Harus bisa menginspirasi dan memberi pencerahan,” tutur Iman pada Minggu (11/4/2021).
Iman menjelaskan bahwa selama ini, story line yang dibangun masih belum maksimal. Misalnya, sebelum pengunjung keluar dari museum, akhir dari cerita adalah melihat makam pahlawan tak dikenal. Menurut Iman, harusnya pengunjung datang untuk mendapatkan inspirasi, bukan menjadi sedih.
“Pertempuran 10 November ini kan ceritanya Surabaya kalah. Tapi menginspirasi kota lain untuk berjuang juga. Misalnya, Bandung Lautan Api, atau Pertempuran Ampera di Surabaya. Nah, ini harus ditunjukkan kalau Surabaya jadi pioneer dan jadi trendsetter. Meski kita kalah, tapi kita nggak boleh down,” pesannya.
Dengan ide story line tersebut, maka pihaknya akan menata ulang keseluruhan museum. Mulai dari fasad, gedung bagian awal, hingga konsep diorama. Pihaknya akan mengatur alur pra, saat dan paska pertempuran. Hanya saja, rencana ini masih terhalang budget.
“Ini kan pembangunan skala nasional. Sudah mengajukan ke Kementerian Pusat, ke Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif). Harapannya, bisa dibantu untuk redesigning lagi,” paparnya.
Karena belum ada budget yang dianggarkan, Iman mengira-ngira rencana ini akan membutuhkan anggaran hingga lebih dari 5 Miliar. “Anggarannya lumayan besar. Masih mengajukan ke Kemenparekraf. Saat ini masih bangun sketsa dan konsep,” tukasnya. (Ard)