Sebanyak 5 Warga Tewas dan Ratusan Bangunan Rusak, Warga Tempursari Masih Enggan Mengungsi

LUMAJANG (Lenteratoday) - Sebanyak 5 warga Kecamatan Tempursari ditemukan tewas akibat gempa berkekuatan 6,1 M yang menimpa selatan Jawa Timur pada Sabtu lalu.
Camat Tempursari, Agus S. Hadi, saat dijumpai di Posko Utama, menjelaskan, ada 5 warga tewas dan 9 lainnya luka-luka. Salah satu warga mengalami patah tulang akibat terkena reruntuhan. "Satu warga sudah rawat inap di RS Lumajang, karena patah tulang," tuturnya pada Lenteratoday, Senin (12/4/2021),.
Sementara itu sebanyak 541 kerusakan bangunan terjadi di Kecamatan Tempursari, Lumajang. Meskipun begitu, warga enggan mengevakuasi diri ke posko utama.
Musiati (49) salah satu warga setempat, mengaku, enggan untuk mengungsi di posko utama. Hal ini dikarenakan ia lebih nyaman berada di dekat rumahnya. "Enak disini saja, dekat rumah," kata Musiati.
Di kawasan tersebut, warga harus bertahan dengan kebutuhan air seadanya. Musiati mengaku, untuk bisa menggunakan air bersih, ia harus melewati jarak sejauh 1 km dari tempat tinggal menuju sungai terdekat. "Ya kalau mau pakai air bersih sementara pakai air sungai saja yang paling dekat," ujar Mustiati.
Mustiati mengaku jika hujan menerjang ia terpaksa harus tidur bersama kambing di kandang. "Kalau di sini (tenda darurat) kalau hujan, lantainya basah, jadi harus mengungsi ke kandang kambing," lanjutnya.
Tidak ada bantuan air bersih di Desa Kaliuling ini. Beberapa warga membersihkan diri di sungai terdekat. Kebanyakan warga tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
Meski sudah ada 5 posko yang didirikan untuk membantu warga di 5 dusun, yakni Kalirejo, Rejopolo, Krajan, Tamansari dan Iburaja. Bantuan yang telah tersedia adalah kebutuhan logistik seperti beras, mie dan minyak goreng. Namun warga masih kekurangan alas untuk tidur dan MCK yang layak pakai. (ree)