
NGANJUK (Lenteratoday) - Proses transformasi digital yang saat ini dilakukan oleh pemerintah daerah membutuhkan SDM yang mumpuni. Dengan program Digital Talent Scholarship (DTS) di Nganjuk diharapkan mampu mencetak SDM dengan talenta digital.
Sosialisasi DTS itu dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Menkominfo dalam kegiatan di Kabupaten Nganjuk, Senin (19/4/2021). Hal itu sebagai upaya Menkominfo untuk mencetak 100.000 talenta digital melalui sejumlah akademi DTS, yang salah satunya Goverment Transformation Academy (GTA)
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk, M Yasin menyambut baik sosialisasi program DTA tersebut. Bahkan pihaknya mendukung penuh pelaksanaan program DTA di Nganjuk.
"Saat ini banyak ASN kita yang ingin memperoleh pelatihan terkait dengan teknologi digital. Makanya kami berharap ASN Pemkab Nganjuk dapat beradaptasi dengan program-program DTS dari Menkominfo tersebut," kata M Yasin saat membuka kegiatan sosialisasi DTS di Pemkab Nganjuk, Senin (19/4/2021).
Sedangkan Kepala BPSDM Kominfo Surabaya, Eka Handayani menjelaskan, kegiatan yang digelar di Pemkab Nganjuk itu sesuai dengan lima arahan Presiden RI, Joko Widodo, dalam perencanaan transformasi digital.
"Untuk tahap awal ini prioritas Kementrian Kominfo mengarah pada poin keempat, yaitu mempersiapkan kebutuhan SDM talenta digital," kata Eka Handayani.
Dikatakan Eka Handayani, DTS merupakan program dari Kementrian Kominfo dalam mendukung pengembangan talenta digital Indonesia. Nilai tambah program DTS tersebut yakni peningkatan sosialisasi dan edukasi terhadap industri dalam pengembangan SDM digital.
DTS, menurut Eka Handayani, juga berupaya membuka peluang kerja bagi lulusannya melalui platform yang dinamakan SIMONAS. Di mana SIMONAS merupakan platform yang dikembangkan untuk mempertemukan pencari kerja, khususnya alumni DTS dengan perusahaan maupun industri yang sedang membutuhkan pekerjaan.
"Pencari kerja pada aplikasi SIMONAS sebagai peserta yang telah mengikuti pelatihan DTS," tutur Eka Handayani.