20 April 2025

Get In Touch

Sebanyak 1,5 Juta Warga Jatim Ditargetkan Miliki Literasi Digital

Menkominfo Johnny G Plate dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di acara peluncuran empat modul literasi digital di Surabaya.
Menkominfo Johnny G Plate dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di acara peluncuran empat modul literasi digital di Surabaya.

SURABAYA (Lenteratoday) - Menghadapi era digital saat ini, sebanyak 1,5 juta warga Jawa Timur ditargetkan memiliki literasi digital. Untuk itu, hingga tahun 2024, berbagai kegiatan pengayaan digital yang dilengkapi dengan Panduan Kurikulum dan Seri Modul Literasi Digital digelar.

Upaya ini menjadi rujukan pengembangan kompetensi digital SDM Indonesia, baik melalui sektor pendidikan formal, informal, maupun nonformal.

“Provinsi Jawa Timur sengaja dipilih mengingat target karena peserta literasi digital di provinsi ini merupakan salah satu yang terbesar dimana 1,5 juta orang akan terliterasi digital melalui lebih dari 2.500 kegiatan di 38 kota/kabupaten pada tahun 2021 dan akan berlanjut setidaknya sampai tahun 2024 nanti,” ujar Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate

Dia mengatakan, Panduan Kurikulum dan Seri Modul Literasi Digital tersebut bertujuan untuk menjadi rujukan pengembangan kompetensi digital SDM Indonesia, baik melalui sektor pendidikan formal, informal, maupun nonformal.

"Keempat modul ini melengkapi lebih dari 100 buku panduan literasi digital yang telah diterbitkan sebelumnya dan telah diunduh lebih dari setengah juta kali di website literasidigital.id,” tambah Johnny.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap seluruh proses ini bisa menyemai percepatan dan akselerasi yang bisa memberikan signifikansi atas proses yang saat ini dilakukan Pemerintah.

"Sebenarnya, desa-desa di Jawa Timur rata-rata sudah 4G sejak 2 tahun yang lalu dan sekarang ini mungkin boleh kami mendapatkan penguatan pada digital etik. Jadi pada dasarnya mungkin kita perlu melakukan telaah bersama bagaimana mungkin, mungkin sinkronisasi d iantara civil society, bertemu kemudian mereka melakukan sinkronisasi bagaimana digital etik itu bisa menjadi referensi kita semua,” ujar Khofifah.

Frida Kusumastuti dari Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Indonesia mengatakan, pihaknya dipercaya mengembangkan kurikulum dari Siberkreasi dan Kominfo menjadi 4 modul dengan empat subjek. Yaitu cakap literasi digital, aman media digital, etis dalam media digital dan budaya dalam media digital.

"Dari sana kami kembangkan menjadi 17 indikator, masing-masing berisi tentang kompetensi-kompetensi yang sebenarnya digabung dengan 10 level kompetensi yang dikembangkan oleh jaringan pegiat literasi digital,"ungkap Frida.

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.