
SIDOARJO (Lenteratoday) – Menjelang hari buruh atau May Day pada tanggal 1 Mei nanti, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali meminta pada para buruh untuk tetap di rumah dan tidak menggelar aksi turun jalan. Hal itu disampaikan saat cangkruan silaturahmi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Bupati Sidoarjo, dan Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur di Café and Resto Eksekutif, Sidoarjo, Jumat (23/4/2021).
Bupati Sidoarjo yang akrab dengan panggilan Gus Muhdlor ini menandaskan bahwa permintaan ini karena suasana masih bulan puasa dan pandemi, termasuk di Sidoarjo.
“Sudahlah kita puasa, ibadah saja di rumah, karena saya yakin selama diskusi ini kontruktif, 1 Mei ke depan tetap di rumah. Semua titik temu hari ini, pengusahanya tetap tidak mati, buruhnya tetap sejahtera,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Muhdlor juga menanggapi kesejahteraan buruh, namun tidak mematikan investor. Sehingga, kesempatan tersebut menjadi awal untuk berdiskusi dengan baik dan tujuan stakeholder yang berkepentingan bisa tercapai. Gus Muhdlor juga mengkhawatirkan jika tahun ini buruh minta kenaikan lagi malah membuat takut para investor dan lari ke daerah lain yang UMKnya lebih kecil.
Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan silaturahmi ini dipersiapkan oleh Ketua SPSI Jawa Timur menjelang peringatan Mayday. Dia menegaskan bahwa Mutual Understanding ini penting untuk saling memahami kondisi dan saling menginspirasi.
Turut hadir pula Sekdaprov Jawa Timur, Kepala Disnaker Jawa Timur, Kapala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial, Kapolresta Sidoarjo, Kepala Disnaker Kabupaten Sidoarjo, dan 55 Ketua serikat buruh.
Ketua DPD SPSI Jawa Timur, Ahmad Fauzi, SPSI Jawa Timur menyampaikan UMK, UMP, UMSK di Jawa Timur tahun ini adalah UMK solutif. Maknanya di era pandemi UMK Naik agar UMK, UMP dan UMSK bisa dinikmati oleh masyarakat Jawa Timur. (Ang)