
PONOROGO (Lenteratoday) - Terkait larangan mudik yang sudah disosialisasikan dimaksudnya untuk mencegah arus mudik yang dapat menjadi pemicu munculnya klaster baru.
Namun bila ada warga yang nekat mudik masuk ke Ponorogo atau keluar dari Ponorogo, Pemkab Ponorogo berencana menggunakan dua model skrining Covid-19 di pos penyekatan Idul Fitri 1442 H.
Pertama, Pemkab akan menggunakan GeNose C19. Sedangkan yang kedua menggunakan rapid test antigen.
"Sesuai intruksi saat video conference dengan pemerintah pusat maupun provinsi, untuk penyekatan akan dilakukan sampling rapid dan itu sudah kita siapkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rahayu Kusdarini, Selasa (27/4/2021).
Skrining tersebut diutamakan untuk masyarakat yang bergejala. Dalam skrining tersebut jika ditemukan ada yang positif Covid-19, maka yang bersangkutan akan dilakukan isolasi.
"Jadi rencananya kita gunakan GeNose dan rapid tes antigen. Untuk antigen kita baru saja mendapatkan bantuan 3.900 buah dari provinsi. Ini sangat membantu," lanjut Irin.
Rapid test antigen tersebut, selain digunakan di pos penyekatan juga digunakan dalam tracing kasus Covid-19. Walaupun sudah difasilitasi alat skrining Covid-19, Irin tetap mengimbau masyarakat Ponorogo yang berada di perantauan untuk menaati peraturan pemerintah pusat agar tidak mudik terlebih dahulu.
Seperti diketahui, Pemkab Ponorogo akan mendirikan dua pos penyekatan utama yang perbatasan dengan kabupaten lain. Yang pertama adalah dengan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, sedangkan yang kedua dengan Kabupaten Trenggalek.(ist)