
SURABAYA (Lenteratoday) - Mendekati Hari Raya Idul Fitri, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk ke Jawa Timur jumlahnya diperkirakan mencapai 1500 orang. Saat ini, sudah ada 4 PMI yang dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Surabaya.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Morning Report Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Surabaya, Senin (3/5/2021) Agenda pertemuan tersebut membahas kesiapan dan perkembangan terkini tupoksi RSLI dalam kaitan penanganan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Rapat yang dipimpin oleh Penanggung Jawab RSLI, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, dihadiri Karumkit dr Kolonel Djanuar Fitriadi, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur, Drs Sriyono, Dinkes Jawa Timur, dr Ninis Herlina Kiranasari, dokter-dokter senior spesialis RSLI, dan Ketua Relawan Pendamping PPKPC-RSLI Radian Jadid, serta nakes dan relawan lainnya.
dr Nalendra mengatakan, Semua PMI berasal dari Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Setelah kedatangan di Surabaya dan ditampung di Rumah Sakit Asrama Haji, sebanyak 907 orang telah dilakukan Swab. Ternyata didapatkan hasil 4 orang positif Covid 19.
"Mereka yang terkonfirmasi positif langsung dikirim ke RSLI untuk segera ditangani. Satu orang laki-laki terkonfirmasi positif Jumat 1 Mei dan dikirim ke RSLI pukul 13.30 WIB. Selanjutnya tiga orang PMI terdiri dari 2 laki-laki dan 1 perempuan terkonfirmasi positif pada Sabtu 2 Mei dan dikirim ke RSLI pukul 24.00 WIB," ujarnya.
Hingga kini, sejumlah 4 orang dari PMI masuk ke RSLI. Mereka ditempatkan di ruangan khusus, untuk laki-laki ditempatkan di ruang Neptunus dan pasien perempuan ditempatkan di ruang Saturnus. Pemisahan ini dimaksudkan untuk monitoring ketat kondisi mereka karena berasal dari luar negeri, terkait dinamika virus yang ada pada tubuhnya, juga untuk mencegah agar tidak menimbulkan dampak yang lebih luas.
"Serta menghindari kemungkinan menularnya virus dari luar ke tempat umum di Indonesia. Adanya kemungkinan merupakan varian Covid 19 menjadi perhatian penting sehingga di RSLI dilakukan penanganan khusus. Untuk itu kami mengupayakan penanganan pasien hingga sembuh, monitoring virus dan uji lanjut tentang karakteristik virus tersebut," terang dr Nalendra.
Mereka yang masuk RSLI, lanjut dr Nalendra, akan diambil sampel ulang dan dikirim ke Litbangkes Jakarta untuk penelitian lebih lanjut. Penanganan pasien kiriman dari PMI ini telah menjadi perhatian serius RSLI, ditangani dengan komprehensif serta dilakukan observasi dan tindakan lebih lanjut.
"Semua ini dimaksudkan sebagai bentuk antisipasi dan kesiapan fasilitas kesehatan khususnya di RSLI. Jangan sampai covid-19 yang bersumber dari luar negeri membawa dan menyebarkan varian baru yang lebih berbahaya di Indonesia," ucapnya.
“Juga perlu saya tekankan, bahwa menghadapi covid-19 ini kuncinya tetap pada ketaatan dalam menjalankan protokel kesehatan dan masyarakt jangan abai dalam setiap aktifitas yang berpotensi dalam penularan covid-19.” tandas dr Nalendra. (Ard)