Operasi Ketupat Telabang Dilaksanakan dengan Sosialisasi dan Pembubaran Kerumunan di Tempat Wisata

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Penutupan sementara tempat wisata yang diberlakukan dari tanggal 13-16 Mei 2021 ditujukan untuk mencegah terjadinya kerumunan di tempat wisata. Upaya ini merupakan salah satu cara pemerintah agar tidak muncul klaster baru setelah libur Lebaran.
Demi menegakkan aturan penutupan sementara tempat wisata Polda Kalteng melaksanakan Operasi Ketupat Telabang 2021. Sebagaimana disampaikan Kabidhumas Polda Kalteng, Kombes Pol. K. Eko Saputro, Operasi Ketupat Telabang 2021 dilakukan untuk memastikan kebijakan penutupan sementara tempat wisata diterapkan dan melakukan pengecekan ke sejumlah tempat wisata di Palangka Raya.
"Operasi Ketupat Telabang dilaksanakan untuk memastikan kebijakan penutupan sementara tempat wisata memang dipatuhi sebagaimana telah ditetapkan berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Palangka Raya," papar Eko, Sabtu (15/5/2021).
Kebijakan Pemerintah yang dituangkan dalam Surat Edaran Wali Kota Palangka Raya tentang Penutupan Destinasi Wisata di Kota Palangka Raya dari tanggal 14 - 16 Mei 2021, Eko mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran covid-19 agar tidak berkembang dan naik kembali pasca liburan. Adapun destinasi wisata yang dilakukan pengecekan di antaranya kolam pemancingan Datu Manggu, Kum-kum, dan Dermaga Kereng Bengkirai.
"Pada operasi hari Ini kami menemukan adanya kerumunan di kawasan wisata Dermaga Kereng Bangkirai meskipun sudah dipasang pemberitahuan jika ditutup sementara, tim kami hanya memberikan sosialisasi dan membubarkan kerumunan," jelas Eko.
Lebih lanjut Eko menambahkan jika pihaknya meminta para pengunjung agar segera meninggalkan lokasi karena tempat wisata tersebut tutup sampai tanggal 16 Mei 2021 besok. Selain tempat wisata, tim Operasi Ketupat Telabang juga melakukan pengecekan pada Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang biasanya dikunjungi keluarga atau kerabat yang ingin berziarah. Di tempat ini pun tim memberikan sosialisasi dan mengingatkan perihal protokol kesehatan.
"Sampai hari ini kerumunan masih bisa dibubarkan dan diingatkan dengan cara sosialisasi, tidak ada keributan ataupun perlawanan, semua berjalan dengan lancar dan aman, masyarakat cukup kooperatif," pungkas Eko.(nov)