
BANYUWANGI (Lenteratoday) - Acara “Mudik Online” yang digelar Pemkab Banyuwangi diikuti para diaspora atau perantau asal Banyuwangi yang tersebar di berbagai daerah. Ribuan orang tersambung melalui daring lewat aplikasi Zoom, Youtube, Instagram, dan Facebook, Minggu (16/5/2021).
Tercatat ada perantau yang kini bermukim di Sumatera, Sulawesi, Papua, Ambon, Kalimantan, berbagai kota di Jawa, Jepang, Taiwan, Jerman, Australia, Belanda, hingga Amerika Serikat. “Kami berterima kasih kepada seluruh diaspora yang berkenan meluangkan waktu tergabung secara virtual. Kekompakan ini membuktikan kecintaan kita kepada Banyuwangi tidak pernah luntur. Saya merasa terhormat bisa silaturahim dengan para diaspora,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk.
“Biasanya memang setiap tahun ada silaturahim para perantau yang mudik ke Banyuwangi secara langsung. Karena sekarang pandemi covid, maka kami gelar secara hybrid," imbuhnya.
Pertemuan para perantau Banyuwangi tersebut, lanjut Ipuk, tidak semata silaturahmi. Namun, juga sebagai ajang konsolidasi untuk bersama-sama warga dalam membangun Banyuwangi, meski dalam suasana pandemi covid dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.
“Para diaspora bisa mempromosikan Banyuwangi, membantu UMKM, menyampaikan saran terkait berbagai sektor di Banyuwangi. Semuanya bergerak,” ujarnya.
"Jika ada hal-hal positif selama di tempat rantau, sampaikan ke kami, agar bisa diterapkan di Banyuwangi. Sehingga ada transfer of knowledge untuk kemajuan Banyuwangi," pintanya.
Acara mudik online tersebut berlangsung meriah. Dikemas secara hybrid, acara digelar dari lima tempat di Banyuwangi. Para perantau yang mengikuti mudik online juga bisa berinteraksi secara langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi. Juga kepada para sanak kerabat yang berkumpul di lima tempat yang disediakan.
Ada pula atraksi seni budaya dan bazar virtual produk UMKM. Bupati Ipuk sendiri langsung ikut mempromosikan produk UMKM kepada para diaspora. “Semoga ini jadi jalan untuk mendorong pemasaran UMKM Banyuwangi agar semakin luas,” ujarnya.
Apa yang dilakukan pemkab ini mendapat apresiasi langsung dari Ketua Kajian Pusat Migrasi “Migrant Care” Anis Hidayah.
"Setidaknya hari ini kita bisa merasakan suasana Banyuwangi, meski tidak harus pulang ke sana. Seneng banget ada banyak pekerja migran dan purna migran yang juga dihadirkan, termasuk pegiat Desa Buruh Migran. Terima kasih atas inisiatif acara ini. Menarik," kata dia. (mok)