
TUBAN (Lenteratoday) – Sesuai tradsi, ratusan warga Tuban mandi bersama di laut. Tradisi yang dilakukan saat kupatan itu dipercaya sebagai tolak bala atau buang sial bagi warga setempat.
Ratusan orang memadati pesisir utara Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kamis (20/5/2021) pagi, untuk menggelar ritual mandi di laut atau disebut dudusan. Tradisi turun temurun ini diikuti anak-anak, remaja, hingga orang tua. Mereka berbondong-bondong menceburkan diri dan mandi bersama di pinggir laut.
"Ritual ini sudah tradisi turun temurun, warga satu desa tumpah ruah jadi satu untuk mandi bersama, dipercaya buang sial atau tolak bala," kata Cipto warga setempat saat di lokasi.
Aktivitas warga mandi di laut ini tak berlangsung lama, hanya sebentar tak kurang dari dua jam. Setelah mandi, warga beranjak naik ke permukaan pantai.
Momen kupatan ini sangat ditunggu warga, karena keseruan mandi di laut bersama diyakini sebagai buang sial. "Tidak lama ini hanya sebentar, setelah itu kita pulang ke rumah masing-masing," ujarnya.
Warga lainnya, Heni (29) menuturkan, tradisi ini sudah diikuti sejak kecil.
Keseruan warga saat mandi di laut bisa menghilangkan penat, juga bisa menghilangkan pegal-pegal yang ada di badan.(ist)