20 April 2025

Get In Touch

RSLKI Berhasil Menyembuhkan Pasien Covid 19 Varian Baru

Penanggung Jawab RSLKI, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara
Penanggung Jawab RSLKI, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara

SURABAYA (Lenteratoday) - Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) Surabaya, berhasil menyembuhkan dua pasien Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terpapar varian baru Virus Covid 19 asal Afrika Selatan dan Inggris, B 117 serta B 1351.

Penanggung Jawab RSLKI, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, menyatakan, masyarakat tidak perlu takuti terhadap varian baru tersebut. Jangan sampai gelisah. Semua bisa tertangani dengan baik asalkan mengikuti prosedur yang benar.

"Kami lakukan isolasi. Kami tangani komorbidnya. Jika tidak ada komorbid kami beri obat obatan sederhana. Kami tangani 14 hari masa isolasinya ditambah pcr 2x negatif. Kami bisa membuktikan pasien sembuh ujarnya, dalam konferensi pers, Selasa (25/5/2021).

Dokter Nalendra memaparkan, pasien varian virus baru B117 masuk pada 7 Mei 2021. Kemudian tanggal 20 Mei 2021 telah pulang dan dinyatakan sembuh. Selama 14 hari ia dirawat dan hasil klinis maupun dua kali pemeriksaan swab pcr dinyatakan negatif.

"Tanpa komorbid. Alhamdulillah sesuai dengan aturan selama 14 hari bisa tertangani dengan baik," ujarnya.

Uniknya, lanjut Dokter Nalendra pasien itu diketahui sedang hamil 3 bulan. Selama menjalani perawatan ia mengalami keluhan mual mual. Sehingga beberapa dokter, dan tenaga kesehatan memberikan obat sesuai dengan indikasi. Jangan sampai terjadi gangguan pada kandungannya.

"Sedangkan B 1351 varian baru Afrika Selatan ini masuk tanggal 7 mei 2021, pulang tanggal 24 mei 2021. Dengan komorbid 18 hari perawatan sehingga agak panjang. Karena itu, hasil PCR juga lama, setelah hari ke 18 dinyatakan sembuh baik secara klinis maupun laboratorium," imbuhnya.

Dokter Nalendra berpesan, jangan sampai pasien yang sembuh karena tidak ada komunikasi di daerahnya, tidak boleh masuk. Padahal sudah dinyatakan sembuh. Diperlukan peran dari Dinas Kesehatan setempat agar pasien diterima, dan berkomunikasi dengan nakes RSLKI yang menangani dari awal.

"Apabila terjadi ada peningkatan pasien pekerja migran yang rencananya akan masuk lagi dari Malaysia ke Jatim, tetap kami wadahi dan pemeriksaan pasti dikirim ke ITD serta Balitbangkes. Kami tangani dengan baik agar tidak terjadi penyebaran yang luar biasa 35 sampai 75 persen," tuturnya.

Kuncinya, kata Dokter Nalendra, adalah masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan. Kebiasaan olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta makanan yang teratur.

Mengenai kondisi setelah lebaran, Dokter Nalendra mengungkapkan, saat ini ada peningkatan sedikit. Dalam 2 hari rata rata 60 pasien. Biasanya cuma dibawah 40. Meski masih landai, RSLKI tetap mewaspadai dan menyiapkan langkah antisipasi.

"Yang kami takutkan 2 minggu setelah masa libur panjang. Ada yang datangnya secara mandiri ada yang dari daerah dilakukan pemeriksaan hasilnya positif dikirim ke sini. Kami harus waspada berarti ada peningkatan libur panjang. Di Jatim tidak kelihatan sekali. Masih landai namun tetap waspadai. Saya juga mengingatkan teman teman harus mengenakan APD dengan benar. Melepasnya juga benar harus masuk ke ruang dekontaminasi agar tidak tersebar virus," jelasnya.

RSLKI telah menangani 7394 pasien. Rinciannya, pasien sembuh 7050. Tingkat kesembuhan 96,76%. RSLKI turut berperan serta secara nasional 0,43% untuk Jatim sekitar 5 persen, dan Surabaya 31,41%. Pasien pekerja migran yang masuk sebanyak 91, laki laki 52 wanita 39 persen. Kemudian pasien pekerja migran yang sembuh,57 pasien. 30 laki laki dan 27 wanita. Yang masih dirawat 34 pasien, 22 laki dan 12 perempuan. (Ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.