21 April 2025

Get In Touch

Linkrafin Jadi Pintu Masuk Akses Program Kementerian Kembangkan Jember

Bupati Jember Hendy S saat menyambut kedatangan grup musik anak muda Linkrafin yang menang dalam even Kemenparekraf.
Bupati Jember Hendy S saat menyambut kedatangan grup musik anak muda Linkrafin yang menang dalam even Kemenparekraf.

JEMBER (Lenteratoday)-Kemenangan grup musik Linkrafin dalam ajang Kemenparekraf membuahkan efek lain seperti akses pembangunan dan pendanaan APBN bagi Kabupaten Jember. Hal itu disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto saat menyambut kedatangan grup musik anak muda Linkrafin (Lingkar Kreatif Independen) di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Rabu (26/5/2021).

Bupati Jember asli arek Kampung Ledok Kecamatan Kaliwates ini menyampaikan, ada oleh-oleh usai bertemu Menparekraf Sandiaga Uno disela-sela even beberapa hari lalu. “Kami meminta bantuan proyek-proyek APBN kepada beliau (Sandiaga Uno), kami juga menyampaikan tentang kondisi dan potensi besar yang dimiliki Jember, seperti belum adanya museum dan banyaknya lokasi lokasi wisata yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Ada beberapa tempat lokasi wisata yang butuh support dana besar dari Menparekraf. Salah satunya Pulau Nusobarong," terang Bupati Hendy Siswanto.

Menurutnya, banyak hal yang bisa dikembangkan dengan Wisata di Pulau Nusabarong yang berlokasi di selatan pesisir pantai di Kecamatan Kencong, Gumukmas dan Puger, antara lain ; pengadaan kapal untuk penyeberangan, wisata laut, wisata pantai yang nantinya juga akan bisa berkembang dengan wisata kuliner.

“Silahkan (dibuatkan) konsepnya, kepemillikan dan hak pengelolaannya diurus dulu. Kemenparekraf tertarik disitu," ujarnya. Pada kesempatan itu, selain mengungkap tentang potensi Nusobarong, Hendy juga mengaku sebulan yang lalu sudah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak mulai dengan Perhutani, BKSDA, dan TNMB (Taman Nasional Meru Betiri). Bahkan sudah ada yang berbentuk MOU, salah satunya tentang rencana pembangunan jalan di bibir pantai Meru Betiri berlokasi di Kecamatan Tempurejo sepanjang 30 Kilometer.

“Konsepnya, membuat jalan di bibir pantai Meru Betiri sambil mengamankan Taman Nasional. Jadi begitu sinerginya. Dipinggir jalan itu, untuk menutupi hutan kita beri pagar keliling. Jadi taman nasionalnya masih aman, dipinggir pantai bisa jadi tempat wisata, bisa melihat laut langsung seperti di Senggigi," jelasnya.

Tentang kewenangan Pemerintah Daerah yang terbatas dan kapan akan direalisasi, Hendy meyakinkan dengan tegas. “Sudah. Sudah ada pembicaraan dengan pihak TNMB, malah itu yang pertama. Dan itu sudah masuk program kami, tahun ini kita desiain dan tahun depan kita upayakan minta bantuan anggaran Kementrian PUPR," katanya.

Sedangkan tentang status lahan Taman Nasional Merubetiri sebagai lahan konservasi hutan lindung. “Justru dengan membangun jalan seperti itu, kita malah mengamankan. Kalau tidak, justru orang bisa keluar masuk secara liar. Konsepnya membuat jalan sebagai objek wisata seperti Senggigi. Jadi wisatanya lihat pantai, ada rest area-rest area diberapa titiknya," pungkasnya. (mok)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.