
MADIUN (Lenteratoday) - Pemkot Madiun hanya nyalakan wifi gratis selama 16 jam. Pembatasan wifi di 1.750 titik tersebut diharapkan mampu mengurangi kerumunan masyarakat di fasilitas umum dan ruang terbuka hijau.
Walikota Madiun, Maidi menjelaskan bahwa wifi gratis menjadi daya tarik masyarakat terutama kaum muda untuk nongkrong. Umumnya wifi gratis mereka gunakan untuk bermain game online dan berselancar di sosial media.
Sedangkan disisi lain, indikasi pelanggaran protkes terbesar adalah ketika adanya kerumunan. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkot melakukan pembatasan jam operasional wifi mulai pukul 05.00 hingga pukul 21.00 WIB.
Menurut Maidi, di antara jam tersebut merupakan waktu efektif untuk melakukan aktifitas belajar secara daring. Sedangkan setelah melewati pukul tersebut maka aktifitas yang dilakukan lebih mengarah kepada hal-hal yang kurang penting.
"Kalau Wi-Fi mati, otomatis mengurangi keinginan warga untuk berkerumun. Dengan begitu, waktu istirahatnya bisa lebih optimal,’’ jelas Maidi seusai memberikan pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional di Gedung Kec. Manguharjo, Jumat(28/05/2021) siang.
Maidi mengatakan bahwa awal mula pembatasan tersebut dilakukan, karena adanya laporan dari warga. Yang mengeluhkan banyaknya anak-anak muda yang nongkrong di pos kamling dan fasilitas umum lain hingga larut malam.
Dengan dibatasi jam operasional wifi, maka diharapkan masyarakat dapat mempergunakan waktu tadi untuk istirahat. Sehingga memperkuat imun tubuh agar tidak terpapar Covid-19.
"Mencegah penularan corona tidak hanya dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan saja. Tapi juga wajib diimbangi dengan pola hidup sehat. Seperti, makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup," tegasnya. (Ger)