13 April 2025

Get In Touch

Corona Mengganas hingga 4 Negara Lockdown, Bagaimana Indonesia?

Vaksinasi Covid-19 terus dilakukan di tengah tren peningkatan infeksi baru.
Vaksinasi Covid-19 terus dilakukan di tengah tren peningkatan infeksi baru.

JAKARTA (Lenteratoday)- Sejumlah negara di dunia kembali menerapkan kebijakan lockdown lantaran jumlah kasus Covid-19 yang terus mengalami lonjakan. Meski vaksinasi berjalan tiada henti, nyatanya masih tidak membuat jumlah infeksi corona di beberapa negara menjadi menurun.

Pasalnya, terdapat varian baru virus Corona yang diketahui lebih menular. Sperti varian mutasi ganda B1617 yang pertama kali ditemukan di India yang menyebabkan sejumlah negara harus menghadapi gelombang baru termasuk Indonesia. Meski demikian RI tidak melakukan penutupan, tapi mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di seluruh provinsi.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan, sejak Jumat (28/5/2021) hingga Sabtu (29/5/2021) tercatat ada penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 6.565 orang. Dengan demikian jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.809.926 orang terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret tahun lalu.

Selain itu, data yang sama juga menunjukkan ada penambahan pasien sembuh sebanyak 5.417 orang.Sehingga, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 1.659.974 orang. Kendati demikian, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia juga masih bertambah. Pada periode 28-29 Mei tercatat ada penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 162 orang. Dengan demikian total pasien meninggal dunia akibat Covid-19 kini tercatat ada 50.262 orang.

Kondisi Dunia

Sementara di Negeri Jiran, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengumumkan lockdown total yang akan berlaku pada tanggal 1-14 Juni mendatang. ahkan, Muhyiddin mengatakan, saat ini rumah sakit di Malaysia mengalami keterbatasan kapasitas karena jumlah pasien yang terus bertambah.

"Dengan adanya kenaikan kasus harian terbaru yang menunjukkan peningkatan drastis, kapasitas rumah sakit di negara untuk menangani pasien COVID-19 menjadi terbatas," ujar Muhyiddin dalam sebuah pernyataan, dikutip dari ABC.

Argentina lebih dulu memulai lockdown ketat yang berlangsung sejak 21 Mei lalu dan berlaku selama sembilan hari. Menurut Presiden Alberto Fernández, negaranya saat ini tengah menghadapi keadaan terparah dari sejak pertama kali pandemi dimulai.

Bahkan, sebanyak 75 persen fasilitas kesehatan di Argentina telah terisi penuh dan pasien yang harus masuk rumah sakit semakin meningkat. Selain itu, jumlah kasus fatal di Argentina juga terus mengalami lonjakan.

Varian virus Corona yang pertama kali ditemukan di India juga terus menyebar di penjuru Australia, terutama kota Melbourne yang harus menerapkan lockdown keempatnya karena varian tersebut. Kota terbesar kedua di Australia itu dan Victoria akan menjalani lockdown selama sepekan, terhitung sejak Kamis (27/5/2021).

Klaster Covid-19 terbaru di Australia muncul usai seorang pendatang dari India terinfeksi saat menjalani karantina di hotel, di daerah Australia Selatan pada awal bulan Mei. Laporan mencatat, telah terdapat 26 kasus infeksi pada klaster baru tersebut.

Toronto, Kanada menjadi kota satu-satunya di dunia yang masih menutup restoran untuk menyediakan dine-in atau makan di tempat sejak awal pandemi Covid-19. Meski demikian, kota tersebut terus mengalami peningkatan cukup signifikan dari hari ke hari melalui klaster sekolah dan tempat kerja.(ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.