
SURABAYA (Lenteratoday) – Untuk mewujudkan Indonesia Damai, perlu dukungan dan peran semua pihak. Di antaranya, mubalig. Peran Mubalig penting dalam menciptakan Indonesia Damai. Peran tersebut harus didukung dengan sinergi dan kolaborasi bersama bangsa lain yang bisa diwujudkan dalam sejumlah hal.
Yang pertama, mubalig perlu memiliki kemampuan literasi digital. Keahlian tersebut diperlukan dalam rangka mengcounter narasi kebencian dan berita hoaks. “Mubalig bisa pro aktif tangkal berita hoaks dan narasi ujaran kebencian dengan literasi digital yang baik,” Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar dalam pernyataan tertulisnya hari ini.
Boy mengatakan Mubalig juga dapat meneguhkan nilai-nilai empat konsensus kebangsaan lewat jalur dakwah. “Dakwah terus menerus melakukan revitalisasi dan reaktualisasi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mubalig juga diharapkan untuk terus mempromosikan Tasamuh, Tawazun dan Tawasuth dan Pola Keberagamaan yang moderat. “Pola keberagamaan yang radikal, intoleran dan ekstrim yang mengarah ke tindak pidana terorisme dapat diimbangi dengan keberagamaan yang moderat yang dipromosikan oleh mubalig,” ujarnya.
Boy yakin dan percaya bahwa mubalig bisa menjadi suluh penerang sekaligus garda terdepan dalam mencegah paham radikalisme dan terorisme. “Sebagai upaya untuk mencegah radikalisme dan terorisme, sudikiranya mubalig dengan kekayaan khasanah dan literatur keagamaan yang luas dapat mengkampanyekan dan mensosialisasikan semangat moderasi dalam beragama,” imbaunya. (hen/kun)