13 April 2025

Get In Touch

Keluarkan Dana Rp138,45 Triliun untuk Bantu Warga, Malaysia Kembali Lockdown

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin (Ant)
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin (Ant)

JAKARTA (Lenteratoday) -Malaysia mengeluarkan paket bantuan senilai 40 miliar ringgit atau setara Rp138,45 triliun untuk membantu warga dan perusahaan menjalani masa penguncian nasional.

Malaysia menerapkan lockdown nasional selama dua minggu,  yang dimulai hari ini.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, seperti dikutip Bloomberg (Selasa, 1/6/2021), mengatakan rencana tersebut termasuk suntikan fiskal 5 miliar ringgit.

Paket tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan dan bantuan tunai serta memastikan kelangsungan bisnis.

Kembalinya Malaysia ke penguncian ketat terjadi ketika wabah Covid-19 yang memburuk membuat ruang ICU rumah sakit kekurangan tempat tidur.

Para ekonom telah memangkas perkiraan pertumbuhan tahun ini sebanyak dua poin persentase dengan sebagian besar bisnis tutup, kecuali untuk sektor ekonomi dan jasa yang penting.

“Jika tindakan drastis tidak segera diambil, sistem kesehatan kita akan runtuh dan kita akan menghadapi bencana,” kata Muhyiddin.

Ia menambahkan bahwa pemerintah berusaha mencapai keseimbangan antara melindungi kehidupan dan memastikan kegiatan ekonomi dapat berlanjut.

Paket terbaru sebesar dua kali lipat dari bantuan serupa senilai 20 miliar ringgit pada Maret lalu merupakan paket ketiga yang diumumkan pemerintah Malaysia tahun ini. Rencana tersebut akan melengkapi rekor anggaran 322,5 miliar ringgit untuk 2021 yang diumumkan tahun lalu, kata Muhyiddin.

Sedikit lebih dari 3 persen populasi Malaysia telah divaksinasi sepenuhnya. Pemerintah Malaysia menargetkan mencapai kekebalan kelompok pada akhir tahun ini.

Pemerintah memperkirakan akan mencapai 150.000 suntikan per hari pada Juni, kata Muhyiddin, naik dari lebih dari 100.000 saat ini.

“Yang penting sekarang adalah kelancaran pelaksanaan langkah-langkah, termasuk peluncuran cepat program vaksinasi dan menekan tingkat infeksi serendah mungkin,” kata Mohd Afzanizam Abdul Rashid, kepala ekonom Bank Islam Malaysia Bhd.

Ekonomi Malaysia menyusut 0,5 persen pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya. Bank sentral menambahkan bahwa mereka mengharapkan pertumbuhan tetap dalam kisaran perkiraan 6 persen hingga 7,5 persen untuk setahun penuh.

Penguncian serupa tahun lalu merugikan negara sekitar 63 miliar ringgit.

Ekonom di MIDF memproyeksikan defisit fiskal Malaysia menjadi sekitar 6,1 persen dari PDB, sementara perkiraan resmi pemerintah sebesar 6 persen, setelah mempertimbangkan paket stimulus terbaru.

“Meskipun ruang fiskal terbatas, peningkatan belanja fiskal diperlukan untuk memperkuat sistem perawatan kesehatan nasional dan mengurangi dampak penguncian,” tulis mereka dalam catatan penelitian.

Mereka menilai rencana konsolidasi fiskal bisa dilanjutkan ketika pandemi sudah terkendali serta pemulihan ekonomi lebih stabil dan berkelanjutan (Ist).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.