
PONOROGO (Lenteratoday) – Munculnya isu ‘di-covidkan’ terkait 23 TKI (tenaga kerja Indonesia) yang diketahui positif tertular Covid-19 setelah tiba di kampung halamannya, Rabu (2/6/2021), dibantah oleh Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita.
Sebanyak 400 TKI telah pulang ke Ponorogo dalam waktu beberapa bulan terakhir. Dari jumlah tersebut, 23 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Hal tersebut membuat heboh jagad maya melalui sejumlah unggahan salah satu akun di media sosial grup Facebook.
Warganet menyebutkan TKI Ponorogo itu sudah negatif saat dites di negara asal dan Surabaya, namun saat tiba di Ponorogo justru positif. Fenomena tersebut membuat masyarakat menganggap sejumlah TKI tersebut 'dicovidkan'.
Ini istilah untuk pasien yang tidak terindikasi tertular tetapi tetap dinyatakan terkena Covid-19 oleh petugas kesehatan. Tudingan di media sosial itu membuat merah telinga Lisdyarita.
Membantah kecurigaan itu, Lisdyarita memastikan tidak ada istilah TKI yang 'dicovidkan'. "Tidak ada anggapan masyarakat jika dicovidkan, itu salah. Covid itu benar-benar ada, bukan hoaks atau buatan," ujar Lisdyarita, Rabu (2/6/2021).
Menurut Lisdyarita, saat PMI pulang ke Ponorogo sudah ada SOP yang harus dilewati. Termasuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR) lagi walaupun sudah dinyatakan negatif saat dari negara asal dan Surabaya.
Tes PCR dilakukan setelah dua hari isolasi di Surabaya dan tiga hari isolasi di Ponorogo. "Hari kelima diswab ulang ini untuk mengantisipasi penularan varian baru. Varian baru ini baru terdeteksi PCR pada hari kelima ke ke atas, " terangnya.
Langkah ini diperlukan karena varian baru tersebut sudah masuk ke Jawa Timur. Lisdyarita tidak ingin sampai ada Covid-19 varian baru yang masuk ke Ponorogo. Lebih lanjut, ia juga telah melakukan video-conference dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Sebagai salah satu penyumbang TKI terbesar di Jawa Timur, Ponorogo mendapat perhatian khusus. Apalagi saat ini Malaysia sedang lockdown lantaran meningkatnya kasus Covid-19.
Hal tersebut akan berpengaruh pada kepulangan para TKI ke Ponorogo terutama yang telah habis masa kontraknya. "Untuk Malaysia yang dilockdown, banyak juga TKI yang habis kontrak. Maka semua TKI yang habis kontraknya, diminta pulang," bebernya. (ist)