
MOJOKERTO (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersinergi bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Mojokerto melakukan terobosan baru dalam menyalurkan zakat, infaq dan sedekah dari para Muzaki dengan memberikan alat kesehatan seperti kursi roda bagi warga yang membutuhkan.
Bantuan kursi roda tersebut disalurkan dan diserahkan langsung oleh Walikota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari, SE bersama Ketua Baznas, Dwi Hariadi dan Kabag Kesra Setda Kota Mojokerto, Choirul Anwar kepada yang berhak sebagai penerimanya, Kamis (3/6/2021). Pemberian bantuan ini dalam rangka memperingati Hari Lansia yang berlangsung pada 29 Mei lalu.
Dikatakan oleh Ning Ita, sapaan akrab Walikota Mojokerto, sebagaimana instruksi Mendagri dalam peringatan Hari Lansia diperkenankan mengadakan kegiatan yang sifatnya euphoria, maka penyerahan kursi roda diserahkan secara langsung ke rumah-rumah penerima.
“Khusus untuk hari ini kami serahkan bantuan kursi roda bagi lansia yang sakit dan tidak bisa berjalan, namun nanti akan ada rentetan kegiatan, di antaranya penyerahan kartu senyum yang merupakan bantuan biaya hidup bagi lansia,” tutur Ning Ita.
"Untuk meningkatkan kesejahteraan lansia di Kota Mojokerto akan ada Kartu Senyum. Kartu Senyum merupakan hasil sinergi antara Pemkot Mojokerto dengan Baznas Kota Mojokerto dengan pengalokasian dana ZIS. Kami dari Pemkot Mojokerto sudah mengalokasikan melalui APBD, namun nilainya tidak besar. Hanya untuk kebutuhan bahan pokok saja. Maka dari itu kita bersinergi dengan Baznas sebagai pengelola ZIS," jelas Ning Ita.
Ke depan Baznas Kota Mojokerto juga akan memberikan layanan Homme Care. Kebetulan para penerima kursi roda adalah penderita stroke dan salah satu pengobatannya adalah diberikan fisioterapi. “Saya berharap semua penerima hak atas bantuan ini agar selau bersabar dalam menghadapi masalah, karena masalah merupakan cobaan yang selalu ada dalam kehidupan,” ucapnya lagi.
Pada kesempatan yang sama, Ning Ita juga mengatakan bahwa penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama dalam segala aspek. "Mereka penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama karena mereka juga mampu mengharumkan Kota Mojokerto sebagaimana yang dilakukan oleh para atlet paralimpic Kota Mojokerto dalam Pekan Paralimpic Provinsi Jawa-Timur beberapa waktu lalu," pungkas Ning Ita. (Joe)