
BONDOWOSO (Lenteratoday) - Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bondowoso. Dia memaparkan soal Sistem Resi Gudang (SRG) dan menyebut kopi Bondowoso bakal memiliki kualitas baik dan menjadi produk ekspor potensial.
"Jadi kedepan Bondowoso bisa memanfaatkan SRG untuk hasil panen petani dan menjaga harga jual gabah. Saya tangkap juga dari aspirasi teman-teman bahwa kopi ini bagus. Kualitasnya luar biasa," terang Jerry usai bertemu dengan Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin dan Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, di Pendopo Bupati, akhir pekan kemarin.
Dia juga menerangkan, komoditas kopi bisa disimpan di SRG. Tujuannya untuk menjual kopi saat harga mulai naik sehingga memberikan keuntungan bagi petani. Selain kopi, juga terdapat 20 komoditas yang dapat di simpan dalam SRG. Seperti beras, kopi, kakao, jagung, ikan, lada, gambir, bawang merah, gula pasir dan beberapa komoditas lainnya.
Konsep SRG ini, katanya, baik untuk membantu petani. Bisa untuk simpan barang komoditas petani di dalam gudang selama 3 sampai 6 bulan. Selain itu, penyimpanan hasil komoditas di SRG merupakan instrumen tunda jual. Karena jika menjual komoditas pasca panen, maka harga turun dan petani merugi. Makanya, perlu disimpan dulu beberapa bulan untuk kemudian dijual ketika harga naik.
"Jadi distok dulu. Simpan dulu. Nanti dijual pada saat harganya ada kenaikan. Pemerintah pusat ingin memastikan seluruh SRG di Indonesia bisa berjalan beriringan. Paling penting adalah, para petani bisa dibantu dengan pemberian pinjaman uang selama barang disimpan di SRG," terangnya.
Bupati Bondowoso Salwa berharap pelaksanaan SRG di Bondowoso segera direalisasikan dan bisa dibantu pemerintah pusat. "Makanya kami mohon support dari pusat untuk Pemkab Bondowoso dalam fasilitasi SRG untuk kesejahteraan warga dan petani Bondowoso," kata Bupati Bondowoso Salwa. (mok)