
MALANG (Lenteratoday) - Tolak gagasan perkebunan sawit di Kabupaten Malang, Aliansi Selamatkan Lingkungan Malang Selatan mendatangi kantor DPRD Kabupaten Malang, untuk berdialog dengan anggota dewan, pada Kamis, (10/6/2021).
Agenda pengembangan lahan sawit oleh pemerintah Kabupaten Malang semakin digaungkan oleh Bupati Drs. H. M. Sanusi, M.M. Dalam beberapa kesempatan, Sanusi gencar mempromosikan “kebaikan” sawit.
Menurut kabar yang beredar di tengah warga, rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit ini akan diterapkan pada 60.000 ha tanah, di wilayah Kecamatan Gedangan, dan Donomulyo, yang diperkirakan akan mencaplok wilayah hutan. Namun informasi ini masih terus ditelusuri
Wahyu Eka S, pendamping Aliansi menjelaskan, pertemuan dengan DPRD Kabupaten Malang hari ini merupakan sikap tegas penolakan warga terhadap budidaya sawit. “Tadi lebih menjelaskan saja posisi aliansi terhadap wacana budidaya sawit, karena menurut kami Malang Selatan, hutan lindungnya mulai berkurang drastis,” jelasnya pada Lentera.
Selain itu, budidaya sawit terbukti tak memberikan keuntungan yang signifikan terhadap warga sekitar. Pada tahun 2012-2015, berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), budidaya tanaman sawit sempat dilakukan. Namun, warga merugi, alhasil tanaman sawit yang tersisa kemudian ditinggalkan begitu saja.
”Di tahun 2012 sampai 2015 itu sudah pernah warga mencoba menanam sawit, tapi malah rugi,” lanjutnya memaparkan.
Sifat monokultur sawit, membahayakan keberlangsungan tanaman lain dan bisa menyebabkan kerusakan lingkungan. Sawit juga menjadi penyebab banjir bandang terbesar di Kalimantan. Ukuran akar sawit yang tidak dalam, menyebabkan ia tidak bisa menjadi alat penyimpanan air, tanah disekitarnya akan menjadi tandus. Ini mengakibatkan degradasi lahan.
Dalam wawancaranya bersama Lentera, Wahyu menjelaskan, jika sawit masih nekat dibudidayakan, maka keberlangsungan hidup disekitarnya akan mati. Akan ada banyak sumber mata air yag tandus, dan ancaman bencana semakin meningkat, menginga Malang Selatan adalah salah satu area hutan lindung.
Sampai berita ini dibuat, pemerintah setempat belum mengambil keputusan yang jelas mengenai wacana budidaya kelapa sawit yang terus dipromosikan oleh bupatinya sendiri. (ree)