22 April 2025

Get In Touch

Antrean Rusun Surabaya Capai 11.000 Orang

Salah satu rusun yang ada di Surabaya.
Salah satu rusun yang ada di Surabaya.

SURABAYA (Lenteraoday) - Keinginan masyarakat untuk menghuni rusun di Surabaya sangat tinggi. Antrean rusun pun mencapai 11 ribu orang hingga saat ini. Pemkot sudah mengelola sekitar 27 flat/rusun. Berdasar data Pemkot, sudah ada sekitar 13.811 jiwa yang tinggal dibangunan tersebut.

Oleh karena itu perlu untuk menambah rusun dalam waktu dekat ini agar antrean calon penghuni rusun pun tak terlalu panjang dan warga juga dapat mendapatkan hunian yang layak.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah Bappeko Surabaya, Andy Prihandoko mengaku pihaknya saat ini tengah menyiapkan strategi penanganan penyediaan hunian rusun untuk kedepannya. Terutama dengan membangun rusun dengan kapasitas yang melebihi 100 unit satu rusun. "Kita akan kaji rusun di Surabaya dengan bangunan dan kapasitas tambahan dari rusun yang ada saat ini,"katanya, Senin (14/6/2021).

Untuk membangun rusun yang lebih tinggi dari saat ini menurut Andy akan membutuhkan biaya yang besar. Dan itu berdampak pada kenaikan sewa tarif bagi penghuni rusun. "Dampaknya juga tarif sewa akan naik juga kalau tower rusun itu terlalu tinggi," jelasnya.

Andy menyebut untuk pembuatan satu rusun dengan kapasitas 100 unit bisa menelan anggaran Rp 23 miliar. Oleh karena itu pihaknya akan terus mengebut agar nanti pada tahun 2022 hingga 2023 bisa teralisasi dengan penambahan rusun.

Saat ini rusun yang sedang dalam penyelesaian pembangunan yakni rusun tambak Wedi dan Dukuh Menanggal. Pembangunan itu merupakan bantuan dari Kementerian PUPR. "Kami siapkan strategi penanganan hunian untuk kedepannya,"tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan pihaknya menunggu kajian dari Bapekko terkait penambahan rusun dan kapasitas hunian. Menurutnya ketika akan ada peningkatan rusun maka otomatis akan ada penambahan fasilitas seperti lift. "Ya kalau rusunnya tinggi lantai 10 misal ya otomatis gak mungkin menggunakan tenaga manusia untuk naik hingga lantai atas. Jelas akan menggunakan lift dan itu butuh biaya yang tidak sedikit,"jelasnya.

Wanita yang akrab disapa Yayuk itu mengatakan saat ini masa sewa hunian di rusun hingga tiga tahun. Pihaknya akan menambah sewa kepada penghuni apabila penghuni telah mendapatkan evaluasi terkait dengan kelayakan menambah masa sewa.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono mengatakan, pemerintah kota Surabaya masih membangun rusun hanya sebatas untuk 200 penghuni dalam satu rumah susun dinilai tidak bakalan mencukupi. “Karena setiap tahun setiap saat pasti ada kebutuhan untuk hunian warga dan tidak akan selesai selesai,” ungkapnya.

Untuk itu, kata dia, harus dilakukan suatu perubahan sistim pembangunan rumah susun. “Salah satu solusi konsepnya yang saya tawarkan yaitu rumah susun yang ada di perkampungan yang sudah ada,” pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.