
BONDOWOSO (Lenteratoday) - Bondowoso melalui Dinas Perumhan dan Pemukiman Rakyat kini menggunakam aplikasi digital yang diberi nama Sistem Informasi Rumah Tak Layak Huni atau disingkat Si Mamah Lani.
Menurut Plt Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Pemkab Bondowoso, Asnawi Sabil, pihaknya tengah menyiapkan aplikasi berbasis android inovasi Si Mamah Lani yang bertujuan untuk menghimpun semua data mengenai RTLH.
"Aplikasi ini nantinya akan dibagikan secara berjenjang kepada semua kecamatan dan desa. Jadi masing-masing desa satu orang, berjenjang nanti kecamatan yang akan memverifikasi. Terus nanti kita yang akan mengkalkulasi, mentabulasi semua data RTLH, red,” terang Asnawi Sabil, Rabu (16/6/2021).
Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga akan melakukan percepatan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). "Skemanya, setiap desa wajib mengalokasikan dana pembangunan minimal untuk 10-20 RTLH," ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat menyampaikan, ke depan sudah ada Perbup untuk pembangunam RTLH, tapi karena sekarang tidak diperbolehkan untuk pembangunan fisik. Berdasarkan RPJMD Kabupaten Bondowoso, ke depan harusnya terdapat 1.000 RTLH yang dibangun tiap tahun. Namun pada tahun ini hanya 751 RTLH yang akan dibangun oleh pemerintah akibat adanya refocusing anggaran untuk keperluan penanganan pandemi covid19. "Selain itu untuk dana desa juga tidak boleh dipakai untuk fisik sekarang. Sehingga ini agak pengaruh kenprogres capaian pembangunan RTLH,” ujarnya.
Soal skema pembiayaan, kata dia, guna mempercepat pembangunan RTLH maka disepakati skema percepatannya. Sehingga nantinya jumlah RTLH yang perbaikannya didanai oleh APBD maupun didanai oleh Desa, maka harus jelas datanya sesuai nama dan alamat.
“Itu harus by name by addresnya, harus sudah jelas terintegrasi melalui Siskeudes. Nanti kita lakukan pengawasan, karena pembangunan RTLH selain menggunakan APBD, juga ada APBN, ada juga dari dana desa serta beberapa CSR,” pungkasnya. (mok)