20 April 2025

Get In Touch

Klaster Pekerja Madura, Lamongan Berstatus Zona Orange

Dr Taufik Hidayat, (tengah). Didampingi dua pilar pemerintahan TNI dan Polri saat merilis persiapan penanganan Covid-19 di Lamongan. Foto : Ist
Dr Taufik Hidayat, (tengah). Didampingi dua pilar pemerintahan TNI dan Polri saat merilis persiapan penanganan Covid-19 di Lamongan. Foto : Ist

LAMONGAN (Lenteratoday) - Setelah berhasil mengendalikan klaster hajatan, kini Pemerintah Kabupaten Lamongan kembali dipusingkan dengan melonjaknya kasus baru yang diketahui berasal dari Bangkalan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Dr Taufik Hidayat, klaster baru tersebut berawal dari kepulangan warga Lamongan yang bekerja di Madura.

"15 warga Desa Bulumargi terkonfirmasi positif setelah pulang dari Madura," ungkap Dr Taufik saat kontrensi pers penanganan Covid-19 di Lamongan. Rabu (16/06/2021).

Diungkapkan Taufik, jika kepulangan warga Lamongan yang rata-rata berprofesi sebagai pedagang makanan di Madura itu menjadikan Lamongan berstatus zona orange.

"Setelah lonjakan di Sidodowo dan diperparah kasus ini menjadikan Lamongan masuk kawasan dengan resiko sedang," ungkap Taufik.

Berdasarkan data yang dilampirkan Dr Taufik, penyebaran pagebluk Covid-19 di Lamongan terbilang masif dan cepat dengan tingkat kematian tinggi.

"Varian baru penyeberangan masif dan cepat tingkat kematian tinggi yang disasar muda sampai tua," ucapnya.

Meski begitu, setelah dilakukan tracing dengan ketat kabar baiknya tidak ada lagi ditemukan kasus positif di Desa Bulumargi.

"Terkait klaster di Desa Bulumargi 16 (orang kontak erat) dirawat di RS dan sudah 14 (orang kontak erat) isolasi dirumah. Sampai saat ini tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi di Desa Bulumargi," tutupnya. (dit)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.