10 April 2025

Get In Touch

Terkait PTM, Pemkot Surabaya Masih Menunggu Kondisi Terkini

Simulasi pembelajaran tatap muka
Simulasi pembelajaran tatap muka

SURABAYA (Lenteratoday) - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya masih melihat kondisi perkembangan zona penyebaran virus Covid 19 di sejumlah wilayah, sebelum dilaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dijadwalkan pada Juli nanti.

Kepala Dindik Kota Surabaya, Supomo, mengatakan kalau zona di beberapa tempat memungkinkan, pihaknya pasti akan menggelar PTM. Pada dasarnya semua sekolah sudah siap.

"Karena sudah kami siapkan mereka ada simulasi. Sehingga, kapanpun dilakukan maka kami siap, termasuk di dalamnya ada persetujuan dari wali murid. Itu menjadi salah satu hal yang utama dalam," ujarnya, ketika ditemui di Balai Kota, Selasa (22/6/2021).

Supomo menyampaikan, aturan itu kembali ke Pemerintah Provinsi karena wilayahnya memiliki 38 kabupaten kota. Kota Surabaya tetap mengacu kepada situasi. Dindik lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan anak anak.

"Tentunya dengan kemudian melakukan desain ulang model pembelajaran. Bagaimana kemudian dalam situasi belajar daring tapi anak anak tidak jenuh, dan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik," ucapnya.

"Jadi kami tidak akan gegabah dalam melakukan PTM apabila kondisi Surabaya tidak memungkinkan. Kembali pada zonanya sekarang seperti apa. Ketika zonanya merah kami tidak akan pembelajaran tatap muka. Ketika zonanya orange, kuning, akan melakukan sekian persen pembelajaran tatap muka," sambungnya.

Para guru, kata Supomo, harus komunikatif dalam menyampaikan materi kepada murid. Sehingga mereka tidak bosan atau jenuh, karena situasinya tidak memungkinkan dilakukan tatap muka.

Dindik juga telah membagikan surat izin persetujuan PTM kepada orang tua secara online. Jadi, pihaknya siap menerima pertanyaan dari orang tua atau wali murid yang bisa disampaikan setiap hari.

"Jadi kami tinggal melakukan menghimpun saja secara online. Semuanya sudah lewat aplikasi sehingga masyarakat Surabaya lebih mudah untuk melakukan kegiatannya. Sampai saat ini tidak ada yang mencabut dari orang tua," ungkapnya

Mengenai vaksinasi terhadap guru, Supomo menyebutkan, sesuai dengan perencanaan meskipun ada sedikit hambatan karena kemarin ada konsentrasi yang terfokus beberapa di perbatasan.

"Tapi tetap sesuai dengan jadwal rencana. Bahwasannya nanti sampai akhir Juli semuanya stakeholder pendidikan terkait semua sudah tervaksin. Mulai protokol kesehatan sarana prasarana sudah siap semua, satgas Covid sudah kami bentuk, bimtek sudah dilakukan sehingga tinggal menunggu zona di Surabaya memungkinkan atau tidak melakukan pembelajaran tatap muka," lanjutnya

Otomatis, lanjut Supomo, pembelajaran disesuaikan dengan masa tahun ajaran baru. Nanti disesuaikan dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. Selain itu, Dindik akan melakukan rapat koordinasi dengan para pakar untuk dimintai pendapat.

"Karena kami tidak ingin keputusan yang dilakukan berdampak tidak baik kepada anak anak. Kami tidak menerima telepon karena khawatir tidak semuanya bisa terlayani dan butuh waktu yang lama lagi. Maka, kami memakai whatsapp. Jadi ada 20 petugas kami siapkan untuk menjawab melalui whatsapp. Kami idak menerima telepon takutnya semakin sedikit yang terlayani," jelasnya.

"Kami bekerja setiap hari sampai malam. Saya kira itu pengorbanan yang luar biasa. sabtu minggu tetap buka. Jadi masyarakat harus bersabar karena saatnya bersamaan," tuntasnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi belum bisa memastikan pembelajaran tatap muka sebab keselamatan anak didik di Surabaya lebih diprioritaskan.

“Kalau kondisi tetap naik dan itu membahayakan anak-anak, saya insyallah tatap muka juga akan saya batalkan. Tapi ini juga menunggu dulu bagaimana perkembangan Covid-19 di kota Surabaya,” katanya.

Eri mengatakan bahwa rencananya sekolah tatap muka digelar pada bulan Juli dan pihaknya juga sudah mekakukan asesmen sehinga ada sekolah yang sudah bisa dibuka. Tapi dengan kondisi yang naik seperti ini tidak bisa dilanjutkan. Eri merasa bahwa tanggung jawab keselamatan anak-anak harus lebih diutamakan.

“Tapi bagaimana cara pengajarannya agar tidak bosan ini yang akan kita koordinasikan dengan dinas pendidikan untuk melakukan inovasi kepada anak didik,” pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.