
BLITAR (Lenteratoday) - Seratus lebih anak usia 0 - 11 tahun di Kabupaten Blitar, sejak pandemi awal 2020 lalu hingga saat ini diketahui positif terpapar Covid-19 dan 1 diantaranya meninggal dunia.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar Eko Wahyudi menyampaikan sesuai data terakhir sampai hari ini, total anak usia 0 - 11 tahun di Kabupaten Blitar yang terpapar Covid-19 mencapai seratus lebih. "Serta ada 1 anak meninggal dunia, pada Pebruari 2021 lalu," ujar Eko pada wartawan.
Lebih lanjut Eko menjelaskan dari data yang ada, anak usia 0 - 11 tahun di Kabupaten Blitar yang terpapar Covid-19 sejak pandemi masuk Indonesia awal 2020 sebanyak 99 anak. "Kemudian pada 2021, selama periode Januari sampai saat ini tercatat ada 16 anak yang positif Covid-19," jelasnya.
Sehingga total anak usia 0 - 11 tahun di Kabupaten Blitar yang terpapar Covid-19, sampai hari ini tercatat 115 anak. "Satu di antaranya yang meninggal dunia atas nama ILF usia 8 tahun warga Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, pada Pebruari 2021 lalu dalam perawatan di rumah sakit," ungkap Eko.
Adapun penyebab anak terpapar Covid-19 diperkirakan faktor tertular dari keluarga sendiri, atau kontak erat dengan orang diluar keluarga. "Penanganannya sama dengan pasien dewasa, yakni melakukan isolasi dengan didampingi orang tua," terang Eko.
Meski secara total terlihat banyak, Eko menegaskan terjadi tren penurunan kasus anak terpapar Covid-19 pada tahun ini (2021). Jika dibanding tahun 2020 lalu, karena sampai pertengahan Juni ini data terakhir hanya ada 16 kasus tegasnya.
Ditambahkan Eko meskipun imun atau kekebalan anak lebih kuat, namun kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) tetap wajib dilakukan. "Baik di lingkungan keluarga maupun sekolah, karena kenyataannya ada kasus anak yang positif Covid-19 hingga meninggal dunia," imbuhnya.
Guna menekan angka kasus anak terpapar Covid-19 di Kabupaten Blitar, pemkab telah melakukan upaya terobosan yaitu membentuk Satgas Cilik Protokol Kesehatan Covid-19 di setiap sekolah baik TK, SD dan SMP. "Adapun teknisnya, wajib ada 2 Satgas Cilik Covid-19 per kelas. Nantinya Satgas Cilik ini yang akan mengontrol dan mendisiplinkan dan menjadi contoh teman-temannya, agar menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan tertib," kata Bupati Blitar, Rini Syarifah.
Keberadaan Satgas Cilik Covid-19 ini, diharapkan tidak hanya bermanfaat pada saat Pembelajran Tatap Muka (PTM) di sekolah saja. "Tapi juga bisa diterapkan di keluarga, serta lingkungan sekitar tempat tinggalnya," pungkas Bupati Rini.
Sementara itu berdasarkan Data Situasi Covid-19 yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar per 22 Juni 2021 kemarin, dalam sehari terjadi tambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 18 orang. Sedangkan jumlah komulatif kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 6.073 orang, serta meninggal dunia karena Covid-19 671 orang.(ais)