
BLITAR (Lenteratoday) - Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Blitar, Didik Djumianto mengatakan bahwa dari ratusan anak usia 0 - 14 tahun, atau dibawah 17 tahun yang positif terinfeksi Covid-19 sebagian besar tertular dari orang tua atau keluarganya.
"Karena dari orang tua atau keluarga yang terkena (positif) Covid-19, kemudian isolasi mandiri (isoman) dan menular," ujar Didik, Kamis (24/6/2021).
Berdasarkan Data Kasus Covid-19 Berdasarkan Usia pada Dinas Kesehatan Kota Blitar mulai awal pandemi 2020 sampai 20 Juni 2021, dari usia 0 - 14 tahun total jumlahnya mencapai total 204 anak. Dengan rincian usia 0 - 1 tahun 14 anak, 1 - 4 tahun 55 anak, 5 - 9 tahun 111 anak dan usia 10 - 14 tahun 124 anak.
Lebih lanjut Didik menjelaskan penularan dari orang tua ke anaknya merupakan konsekuensi logis. Karena orang tua yang positif, tidak mungkin meninggalkan anaknya untuk dirawat di rumah isolasi. "Akhirnya isoman di rumah, tapi menular ke anaknya," jelasnya.
Sedangkan penanganan anak yang positif Covid-19 di Kota Blitar, diungkapkan Didik sama dengan orang dewasa. Jika memerlukan isolasi di rumah isolasi (rumis), maka bersama dengan orang tuanya juga diisolasi. "Kan tidak mungkin anaknya sendiri yang diisolasi, apalagi jika orang tuanya kormobid. Jadi sekeluarga saja sekalian diisolasi, kalau kondisinya memungkingkan dan memenuhi syarat bisa isoman," ungkapnya.
Meskipun jumlah anak usia 0 - 14 tahun di Kota Blitar yang terpapar Covid-19 cukup banyak, namun tidak ada yang sampai meninggal dunia.
Oleh karena itu ditandaskan Didik kalau disiplin protokol kesehatan (prokes), juga harus dilakukan oleh anak-anak. Walaupun dari data, jumlah terbanyak yang terpapar Covid-19 di Kota Blitar berdasarkan usia rata-rata 17 - 44 tahun yaitu total 1.049 orang sejak awal pandemi sampai 20 Juni 2021. "Jadi meskipun yang terbanyak positif dari usia 17 tahun keatas, bunan berarti anak - anak tidak menerapkan prokes," tandasnya.
Sedangkan upaya yang dilakukan Pemkot Blitar guna menekan angka positif Covid-19 pada anak - anak, yaitu melalui Kampung Tangguh untuk disiplin prokes, sosialisasi pembagian masker dan handsanitizer. "Termasuk peran orang tua, meskipun anak - anak juga diajari prokes memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. Karena berapa pun usianya, kan tetap bisa menghirup udara, yang tercemar virus Covid-19," tegas Didik.
Termasuk juga melalui Program Vaksinasi Nasional yang digalakkan pemerintah saat ini, sehingga para orang tua kekebalan tubuhnya semakin baik tidak mudah terpapar Covid-19. "Karena sampai saat ini kan belum ada obatnya, jadi upaya yang bisa dilakukan meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas dengan vaksin," terangnya.
Saat ini vaksinasi sudah memasuki tahap kedua yakni lansia dan masyarakat rentan serta umum, untuk tahap pertama tanaga kesehatan (nakes) sudah 100% lebih dan petugas pelayanan umum juga sudah 100% lebih. "Saat ini tahap 2 untuk lansia sudah 50% lebih, sedangkan masyarakat umum sedang berjalan," beber Didik.
Total secara keseluruhan atau komulatif, mulai tahap pertama sampai kedua sekarang prosentasenya sudah mencapai sekitar 68%. Untuk menuntaskan keseluruhan sasaran warga Kota Blitar secara umum yang jumlahnya sekitar 150.000 jiwa, tergantung juga dari ketersedian vaksin dari pemerintah.
"Target kita dari total sekitar 150.000 jiwa, sekitar 80% usia diatas 18 tahun yang harus divaksin. Sisanya 20%, anak dan yang tidak wajib divaksin, dari 80% target sasaran minimal 70% harus tervaksin," pungkas Didik. (ais)