Desain Interior UK Petra Gelar Pameran Virtual Internasional Karya Mahasiswa dari Delapan Negara

SURABAYA (Lenteratoday) - Program studi Desain Interior UK Petra menggelar pameran virtual internasional mulai 21-26 Juni 2021. Pameran virtual yang didukung studio produk desain interior for workspace ini mengambil tema.
“Pameran ini menampilkan 71 karya mahasiswa dari 18 universitas yang berbeda di delapan negara. Ke delapan negara ini mulai dari Taiwan, Australia, Inggris, Georgia, Jepang, Belanda, Singapura dan Indonesia,”rinci Grace Mulyono, S.Sn., M.T., selaku ketua panitia acara dihubungi melalui ponselnya (24/6).
Grace menceritakan, pameran mengenai produk interior dan desain tata ruang ini tergelitik karena proses bekerja dan beraktivitas selama masa New Normal. Kini kebanyakan orang bekerja dari rumah. Sehingga pameran dari mata kuliah Interior product Design for Workspace ini menyajikan beragam fasilitas kerja dari perspektif mahasiswa melalui lensa kreatif.
“Pameran ini mengangkat karya desainer-desainer muda yang memiliki solusi desain untuk masa pandemi. Awalnya pameran ini sebenarnya tahapan test buat mahasiswa prodi Desain Interior UK Petra tetapi kemudian saya berpikir mengajak kolaborasi teman-teman mahasiswa desain dari berbagai belahan dunia. Agar juga para mahasiswa ini saling tahu perkembangan dunia desain di seluruh dunia”, rinci Grace.
Para pengunjung dapat menikmati 37 karya produk interior dan 34 desain ruang untuk masa new normal yang dipamerkan melalui galeri virtual Arstep dengan alamat berikut: petra.id/IPD_International_Virtual_Exhibition.
Hasil karya mahasiswa ini ada yang berupa poster board tetapi ada juga yang mencoba membuat prototypenya dari bahan cardboard, keluarannya pun sangat beragam mulai dari perabot dan juga desain ruangan. Misalnya saja karya milik Aldwin Pranoto dari Desain Produk Interior UK Petra. Ia membuat kursi yang diberi nama ASTO. Bukan kursi biasa, kursi duduk berdiri ini sebagai solusi bekerja di masa pandemi. ASTO dirancang semi berdiri jadi beban tubuh pengguna ditahan oleh punggung, pantat dan kaki.
Uniknya lagi, kursi ASTO selain dapat bongkar pasang juga dapat berfungsi sebagai tangga dan rak buku. Berbeda dengan karya dari mahasiswa bernama Hanaka Kato dari Mushashino Art University Jepang. Hanaka membuat WAVE CHAIR. Ia membuat satu produk interior yang mampu menghadirkan sensasi outdoor dan indoor meskipun diletakkan dalam rumah.
Adapun 18 universitas yang berpartisipasi dalam pameran internasional ini antara lain National Taichung University of Science and Technology (Taiwan), Sydney Design School (Australia), Sheffield Hallam University (Inggris), Georgian Technical University (Georgia), Musashino Art University (Jepang), Saxion University (Belanda), Raffles Design Institutte (Singapura), dan beberapa universitas di Indonesia. Antara lain Institut Seni Indonesia Surakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya, Universitas Brawijaya, Universitas Ciputra, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sebelas Maret, Universitas Pelita Harapan, Universitas Surabaya, Universitas Tarumanegara, dan UK Petra.
Sementara mahasiswa yang berpartisipasi dalam pameran ini juga beragam mulai dari semester empat, enam hingga delapan. “Semoga dengan adanya pameran ini maka kompetensi dan kontribusi mahasiswa desain dari seluruh dunia di masa pandemi dapat menjadi keberagaman ilmu pengetahuan mengenai perkembangan desain dari negara lain,” tutup Grace.(hms)