
SURABAYA (Lenteratoday) - Sebanyak 75 dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dinyatakan terpapar covid-19.
Ketua IDI Surabaya Brahmana Askandar mengungkapkan, dari 75 dokter dan nakes itu, 17 orang di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami gejala seperti batuk dan panas. Sementara, 58 orang sisanya menjalani isolasi mandiri dalam kondisi ringan bahkan tanpa gejala.
“Kesehatan dokter dan nakes menurun, mungkin karena kecapaian akibat mendapat tekanan luar biasa akibat kasus covid-19 terus meningkat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, demi menjaga kesehatan para dokter pihaknya melakukan langkah penanganan seperti berkoordinasi sesuai dengan permintaan dan per koordinasi. Misalnya koordinasi dengan dokter anestesi. Namun hal ini akan berdampak pada pelayanan pasien yang otomatis berkurang.
“Misalnya pembiusan untuk operasi yang terencana, dan bukan urgent, kita pending dulu untuk menghemat tenaga, dalam menghadapi pandemi,” kata Brahmana.
Menurutnya, yang bisa dilakukan untuk saat ini adalah mengurangi jumlah yang sakit dengan cara mencegah dari hulu atau sumbernya. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak kendor dalam memproteksi diri.
Dirinya juga mengungkapkan varian covid-19 berbeda dengan tahun lalu. Penularan lebih cepat dengan nilai CT rendah.
“Kita rasakan ada sesuatu yang berbeda daripada virus tahun 2020. Sekarang lebih cepat menular kemudian CT value-nya rendah. Artinya jumah virusnya sangat banyak di dalam tubuh, dan sangat cepat menular,” pungkas Brahmana. (Ard)