07 April 2025

Get In Touch

2 Tahun Masyarakat Tengger Rayakan Yadnya Kasada di Masa Pandemi

2 Tahun Masyarakat Tengger Rayakan Yadnya Kasada di Masa Pandemi

PROBOLINGGO (Lenteratoday)- Seperti tahun sebelumnya, titual Yadnya Kasada atau Kasodo 1943 Saka Tahun 2021 yang digelar masyarakat Tengger tetap diselenggarakan dalam balut hening dan kesederhanaan, Sabtu (26/6/2021).

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, dua tahun sudah masyarakat Tengger merayakan ritual Yadnya Kasada tanpa suasana ramai hilir mudik wisatawan dan kemeriahan kegiatan pendukung lainnya.

Seperti pagelaran seni budaya Tengger dan Sendratari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang selalu digelar menjelang puncak sakralnya ritual Yadnya Kasada.
Sangat berbeda dengan suasana pada tahun-tahun sebelumnya, hari raya umat Hindu Tengger yang biasanya dinanti dan diminati para wisatawan ini, sampai saat ini hanya untuk masyarakat Tengger saja. Pasalnya gelarannya berada di tengah situasi pandemi Covid-19, protokol kesehatan diterapkan begitu ketat.

Kebijakan tersebut merupakan salah satu wujud komitmen dan kepatuhan masyarakat Tengger dan para pemangku adat terhadap penerapan disiplin protokol kesehatan guna memutus mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19 yang sampai saat ini masih mewabah.

Kepatuhan yang tetap terjaga sampai saat ini disebut oleh Tokoh Masyarakat Tengger Supoyo, karena secara keseluruhan masyarakat Tengger adalah pemegang teguh filosofi hidup Catur Guru Bhekti. Oleh karenanya masyarakat penghuni lereng Gunung Bromo ini dikenal pribadi yang tenang dan damai.

Supoyo menerangkan Catur Guru Bhekti tersebut diantaranya bhekti kepada Sang Hyang Widhi, bhekti kepada leluhur dan orang tuanya, bhekti kepada guru serta bhekti kepada pemerintah.

Sedangkan Yadnya Kasada ini menurut Supoyo adalah juga termasuk wujud bakti masyarakat Tengger kepada para leluhur melalui upacara kurban suci di kawah Gunung Bromo.

“Meskipun Yadnya Kasada kali ini terlaksana dalam kesederhanaan dan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, namun tidak mengurangi makna dari wujud syukur sekaligus penggenapan janji masyarakat Tengger kepada Sang Hyang Widi dan para leluhur,” kata Supoyo kepada LenteraToday. (wan)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.