15 April 2025

Get In Touch

Eijkman: 67% Anak Kena Corona Tak Bergejala

Eijkman: 67% Anak Kena Corona Tak Bergejala

JAKARTA (Lenteratoday)- Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mencatat bahwa 67,3% anak-anak yang positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala. Hal itu disampaikan Lembaga Eijkman di akun resmi Twitter dan Instagramnya, Sabtu (26/6/2021).

Sejak Maret hingga November 2020, Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio dan koleganya telah meneliti 1.973 sampel anak-anak dengan usia di bawah 18 tahun. Dari jumlah tersebut, mereka menemukan 208 anak terpapar Covid-19.

"Dari 208 anak, sebanyak 140 pasien positif Covid-19 tidak mempunyai gejala," sebagaimana dikutip dari akun Instagram @eijkmannstitute, Sabtu (26/6)

Di Twitter, Eijkman juga menyampaikan bahwa, "Prof. Amin dan tim dari LBM Eijkman berhasil mempublikasikan sebuah jurnal dengan judul "Characteristics of children with confirmed SARS-CoV-2 infection in Indonesia," demikian disampaikan.

Pada keterangan foto yang diunggah dalam kicauan di Twitter tersebut, Eijkman menjelaskan bahwa Pneumonia yang dikonfirmasi oleh X-ray lebih banyak ditemukan pada kelompok usia 1-5 tahun (77%) dan usia 6-10 tahun (66,7%).

Salah satu kabar baik di tengah pandemi hadir dari kami.
Prof. Amin dan tim. Mayoritas anak-anak yang terinfeksi SARS-CoV-2 tidak mempunyai gejala alias gejala ringan. Namun, anak-anak yang positif Covid-19 mempunyai peran yang sangat besar pada transmisi virus SARS-CoV-2 di suatu populasi.

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, mengatakan sebanyak 1 dari 8 kasus konfirmasi positif Covid-19 merupakan anak-anak.

"Data nasional saat ini proporsi kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun ini adalah 12,5 persen. Artinya 1 dari 8 kasus konfirmasi itu adalah anak," katanya.

Namun, katanya, yang menjadi masalah dan perlu diwaspadai adalah banyak di antara anak-anak tersebut yang belum bisa mengungkapkan gejala sakit yang sedang mereka alami, khususnya pada anak balita.

Oleh sebab itu, mengetahui gejala corona anak menjadi penting agar orang tua lebih waspada.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), bayi berusia di bawah satu tahun dan anak-anak yang memiliki kondisi atau penyakit tertentu lebih rentan mengalami gejala parah jika terinfeksi Covid-19.(ist)

Gejala corona pada anak:

-Demam atau meriang

-Batuk

-Hidung tersumbat atau pilek

-Kehilangan indra penciuman

-Sakit tenggorokan

-Sesak napas atau kesulitan bernapas

-Diare

-Mual atau muntah

-Sakit perut

-Kelelahan

-Sakit kepala

-Nyeri otot atau tubuh

-Hilangnya nafsu makan, terutama pada bayi berusia di bawah satu tahun.

Parahnya, gejala di atas bisa diperparah jika anak yang terinfeksi memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

Berikut sejumlah kondisi pada anak yang harus diwaspadai jika terinfeksi COVID-19.

-Asma atau penyakit paru kronis

-Diabetes

-Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik

-Penyakit sel sabit

-Penyakit jantung sejak lahir

-Gangguan sistem imun

-Anak-anak dengan berbagai kondisi kronis yang mempengaruhi banyak bagian tubuh

-Obesitas.

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.