Gelar Aksi Depan Balai Kota dan Gedung DPRD, SBMI Kota Malang Desak Keadilan Untuk PMI

MALANG, (Lenteratoday) - Puluhan massa yang tergabung melalui Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menggelar aksi solidaritas untuk keadilan Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang mengalami dugaan kekerasan, pada Selasa (29/6/2021).
Tragedi di PT. Central Karya Semesta (CKS) Kedungkandang, Kota Malang pada Rabu (9/6/2021) lalu menyisakan luka yang mendalam bagi kemanusiaan. Pasalnya, dengan tragis lima orang calon buruh migran menyelamatkan diri, dengan cara melompat dari penampungan BLK-LN CKS.
Calon buruh migran tersebut, diantaranya mengalami luka cedera patah tulang akibat jatuh dari lantai-4 BLKLN CKS, dua orang di antaranya tidak diketahui keberadaannya ketika berusaha menyelamatkan diri dari situasi buruk di dalam asrama. Namun sayangnya, tragedi miris ini tidak mendapatkan empati dari Walikota Malang Sutiaji. Pernyataan-pernyataan yang dilontarkan dinilai membela PT/BLKLN.
Pernyataan itu mencederai keadilan dan rasa kemanusiaan, karena pahlawan devisa adalah buruh migran, bukan PT penyelenggara penempatan Buruh Migran Indonesia (BMI). Justru PT penyelenggara penempatan BMI adalah penikmat pertama keringat dan darah buruh migran Indonesia.
Selain itu, pernyataan Sutiaji itu bertentangan dengan pernyataan Kepala BP2MI, Beni Ramadhani yang menyebutkan banyak masalah di PT tersebut. Pernyataan Sutiaji yang tidak bersesuaian dengan pernyataan PLT. Kadisnaker Kota Malang dan Kepala BP2MI menunjukkan bobroknya fungsi pengawasan Pemerintah Kota Malang terhadap penyelenggara penempatan buruh migran Indonesia seperti diamanatkan UU No. 18 Th. 2017 tersebut.
Karena penyelesaian kasus yang tak kunjung menemui titik terang, maka gelaran aksi ini diharapkan mampu membawa keadilan bagi seluruh korban CKS. “Kami mendesak agar Pemerintah Kota Malang, agar segera berikan hukuman yang setimpal bagi PT. CKS karena perbuatan merek,” ujar Dina Nuriyati, Humas SBMI.(ist)