
MADIUN (Lenteratoday) - Angka stunting di Kota Madiun di bawah batas yang ditetapkan nasional. Hal ini sebagai bukti bahwa Kota Madiun berhasil menekan angka stunting. Batas angka stunting nasional adalah sebesar 14 persen. Namun Kota Madiun hanya berada di angka 10 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun, Denik Wuryani mengatakan bahwa keberhasilan penurunan angka stunting dikarenakan banyak hal. Salah satunya adalah pengawasan kepada pasangan yang akan menikah.
"Pasangan yang akan menikah dilakukan pemeriksaan lengkap di puskesmas. Baik secara fisik maupun psikisnya. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan pasangan tersebut dalam kondisi baik," jelas Denik di kantornya, Senin (05/07/2021).
Selain pengawasan kepada pasangan pra nikah. Dinas Kesehatan juga memantau calon istri di masa kehamilan. Saat memasuki masa kehamilan, petugas Dinkes akan memberikan biskuit dan susu untuk membantu meningkatkan berat badan ibu hamil.
"Saat hamil, asupan gizi yang dikonsumsi juga terbagi untuk pertumbuhan dan janin. Jadi perlu dicukupi kebutuhan gizi selama masa kehamilan," ujarnya.
Pasca melahirkan, petugas akan memantau perkembangan bayi melalui imunisasi. Prinsipnya, apa yang menjadi faktor stunting atau tumbuh pendek pada anak diberi perhatian khusus.
"Masih ada sekitar 700 anak di Kota Madiun yang pertumbuhannya belum optimal," imbuhnya.
Meski angka stunting di Kota Madiun berada dibawah nasional. Denik tetap pastikan bahwa upaya penekanan stunting tidak berhenti, namun tetap ditingkatkan. (Ger)